BALIKPAPAN – Tamrin, korban penganiayaan di dekat Masjid Agung At-Taqwa, akhirnya berhasil melewati masa kritis. Setelah dirawat selama sepekan di RS Dr R Hardjanto, pria 43 tahun itu diperbolehkan pihak medis menjalani berobat jalan.
Tamrin tiba di rumahnya di Gang Slewangan, Kelandasan Ulu, Balikpapan Kota, Kamis (8/4/2021) sore. Hampir sekujur badannya dipenuhi perban. Ia sebenarnya belum pulih betul. Luka-luka di tubuh akibat diparangi seorang pria masih mengeluarkan nyeri.
“Tapi enggak apa-apa. Paling sebentar lagi sudah sembuh,” kata Tamrin saat ditemui kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com di kediamannya, Jumat (9/4/2021). Kepada media ini, bapak tiga anak itu menceritakan ulang peristiwa kejam yang membuat luka-luka ditubuhnya itu.
Jumat dini hari (2/4/2021), Tamrin melaksanakan salat Tahajud. Kemudian dilanjutkan dengan zikir. Mulutnya baru berhenti bertasbih ketika mendengar lantunan ayat-ayat Al-Qur’an dari masjid berkumandang. Setelah itu, ia bergegas ke Masjid Agung At-Taqwa, sekitar 300 meter dari rumahnya, untuk melaksanakan salat subuh. “Saya hanya membawa sajadah,” ucapnya.
[irp posts=”12416″ name=”Penyerangan Sadis Pedagang Emas di Balikpapan, Jelang Salat Subuh, Diserang Pakai Parang”]
Tamrin ke rumah ibadah umat muslim tersebut dengan berjalan kaki. Ia menelusuri lorong gelap Gang Slewangan, menyeberangi Jalan Jenderal Sudirman, dan berjalan di atas trotoar. Kemudian ia hendak menyeberang Jalan Wiluyo Puspoyudo. Persis di seberang jalan tersebut terdapat pintu gerbang Masjid Agung At-Taqwa.
Namun, sebelum menyeberangi jalan, seorang pria dewasa mendatangi Tamrin dari sampingnya. Kedua tangan pria tersebut menggenggam sebilah parang. Senjata-senjata tajam itu lalu ditimpaskan ke tubuh Tamrin membabi buta.
Menghadapi serangan berbahaya tersebut, Tamrin memilih bertahan. Ia hanya menangkis hujanan parang menggunakan sajadah. Akan tetapi, tajamnya mata parang tetap melukai tubuhnya. Sampai akhirnya Tamrin terjatuh ke parit di samping trotoar.
Ketika sudah tersudutkan ini, Tamrin mulai berinisiatif melawan. Ia naik ke trotoar lagi. Saat sudah berdiri tegak di trotoar, ia melihat jelas wajah pelaku penyerangnya. Ia lalu memeluk tubuh pelaku tersebut sambil berkata: “Jangan sampai kamu salah orang.”
Seketika itu si pelaku menghentikan serangan. Sejurus itu juga Tamrin tersungkur di trotoar. Pelaku lalu membuang kedua parangnya ke parit. Pelaku kabur mengendarai sepeda motor. “Ada banyak orang ketika itu yang melihat saya diserang. Namun tidak ada yang menolong saya,” tutur Tamrin.
Akibat serangan tersebut, hampir sekujur tubuh Tamrin terluka. Luka-luka menganga di lengan kiri dan kanannya. Kemudian di kepala, dada atas, punggung, pelipis mata, hingga punggung telapak tangan kanan.
Tamrin yang nyaris kehabisan tenaga lantas berusaha keras pergi ke Masjid Agung At-Taqwa untuk mencari pertolongan. Di masjid tersebut, ia sempat meminum air wudu. Karena air itu, diyakini Tamrin, bisa menolongnya dari maut. “Mungkin, kalau enggak ada sejadah dan air wudu, mungkin sudah mati saya,” kenangnya
Sesaat setelah Tamrin minum air wudu, kerabatnya datang. Tamrin lalu meminta kerabatnya itu mengabari kondisinya yang terluka parah kepada istrinya, Menceng, 40 tahun. Si kerabat bergegas memenuhi permintaan tersebut. “Enggak lama kemudian datang istri saya. Saya lalu dibawa ke rumah sakit oleh istri saya.”
Pelaku penyerangan dalam kasus ini tidak asing bagi Tamrin. Namun ia tak merasa punya masalah dengan siapapun, termasuk si pelaku. Oleh karena itu ia tidak membalas serang keji si pelaku kepada dirinya. Meski mengenal, Tamrin enggan menjelaskan panjang lebar mengenai si pelaku. Ia menyerahkan semua urusan pelaku kepada kepolisian.
“Pelaku pernah tinggal di rumah saya. Tapi saya tidak merasa punya masalah dengan pelaku. Makanya, saya bilang ke pelaku jangan sampai salah orang,” kunci lelaki kelahiran Sulawesi Selatan, 1 Januari 1978, itu.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Kota Balikpapan, Komisaris Besar Polisi Turmudi mengatakan bahwa pelaku penyerang Tamrin belum tertangkap sampai saat ini. Namun, dia memastikan, kepolisian terus bekerja mengungkap kasus ini hingga terang.
“Masih dalam lidik. Nanti kalau ada perkembangan signifikan akan kami publikasikan. Doakan saja, semoga kasus ini lekas terungkap,” kata Kombespol Turmudi via pesan singkat. (kk)