spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Selama 4 Hari, Kukar Jadi Tuan Rumah Swanantara Traditional Music Festival 2023

TENGGARONG – Indonesia World Music Series (IWMS) bersama komunitas Olah Gubang Kutai Kartanegara, menggelar Swanantara Traditional Music Festival 2023. Kegiatan yang didukung pula oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar ini, dihelat selama 4 hari di Kutai Kartanegara (Kukar) pada 22-25 November 2023.

Sebanyak 3 kegiatan yang akan dilaksanakan dan dihadiri oleh Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Ahmad Mahendra. Di antaranya, penampilan musisi tradisional dari 5 provinsi di Kalimantan dan 8 musisi tradisional dari Kaltim. Kemudian, 2 lainnya merupakan musisi tradisional asal Kota Raja.

Dilanjutkan lokakarya di kediaman Aji Norbeck Asdar, seorang maestro musik tradisional asal Kutai dan dilanjutkan dengan workshop atau temu komunitas Kukar.

Ahmad Mahendra mengatakan, program Festival Musik Tradisi ini sebagai upaya pemerintah pusat untuk mengetahui ekosistem musik di Indonesia, salah satunya musik tradisional daerah. Kegiatan ini pun diakuinya merupakan hasil kongres musik tradisional yang dilakukan pada 2021 silam. Mengingat pentingnya sektor hulu hingga hilir musik tradisional.

BACA JUGA :  Selama 2022-2023, Dinkes Kukar Sukses Capai Angka SPM Kesehatan di Atas 95 Persen

“Salah satu rekomendasinya dengan memperbanyak festival, juga literasi tentang musik tradisional,” ungkap Mahendra, Rabu (22/11/2023) malam.

Di sektor hilirnya, dirasa perlu adanya perlindungan kekayaan intelektual untuk pelaku musik tradisional. Karena hingga saat ini, baru sebatas musik genre Pop saja yang sudah berjalan. Padahal kesejahteraan dari musisi tradisional tidak kalah pentingnya. Dengan adanya festival inilah, diharapkan musisi tradisional bisa sejahtera.

Sejauh ini, baru 3 daerah yang menggelar event serupa. Yakni Kabupaten Toba yang pada tahun 2023 sudah memasuki tahun ketiganya, selanjutnya Tidore Kepulauan Maluku Utara yang sudah memasuki tahun keduanya. Untuk Kukar sendiri, menjadi tahun perdananya dalam menggelar Festival Musik Tradisi bertajuk Swanantara Traditional Music Festival 2023.

“Ini pertama di Kaltim dan berlangsung minimal 3 tahun. Nanti tahun depan dipilih lokasi baru pengganti (Kabupaten) Toba,” ujarnya lagi.

Lebih lanjut, Mahendra mengatakan dengan adanya festival musik tradisional ini sebagai upaya konkrit untuk pelestariannya. Bahkan dikembangkan dan dimanfaatkan. Mengingat, Kukar yang beririsan langsung dengan lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN). Sangat penting untuk mewarnai kedatangan IKN dengan kebudayaannya.

BACA JUGA :  Edi Damansyah Kunjungi Lokasi Kebakaran Muara Kaman Sekaligus Serahkan Bantuan

“Saya harapkan Kukar jadi pusat kebudayaannya, PPU jadi pusat pemerintahannya. Untuk mensuplai kebudayaan kita, dengan adanya IKN Kukar tidak tersisih,” tutupnya.

Bupati Kukar, Edi Damansyah menuturkan,  memang menjadi tantangan besar mempertahankan musik tradisional, di tengah gempuran globalisasi industri musik saat ini.

Namun seiring dengan program dedikasi Kukar Idaman, yakni Kutai Kartanegara Kaya Festival (K3F) seakan menjawab tantangan tersebut. Menjadi wadah yang memungkinkan untuk pengembangan musik tradisional di Kukar.

“Kita punya Kukar Kaya Festival, nanti akan kita kemas minimal musik tradisional akan difestivalkan di Kukar,” jelas Edi.

Bahkan saat ini, Edi mengklaim menyiapkan master plan Kukar sebagai Kabupaten Budaya. Mengingat masih banyak pecinta musik tradisional di kecamatan-kecamatan di Kukar. “Saya menyambut baik festival ini, bisa dikemas dengan baik lagi, agar banyak masyarakat tertarik dan berkunjung. Kalau saya harapkan ada dampak ekonomi luar biasa ke kukar,” pungkas Edi.

Penulis : Muhammad Rafi’i
Editor : Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img