spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sejumlah Tokoh Masyarakat Kubar Ramaikan Bursa Pilkada 2024

KUTAI BARAT – Sejumlah  nama  tokoh masyarakat di Bumi Sendawar Tanaa Purai Ngeriman Kabupaten Kutai Barat mulai mencuat setelah Partai Politik (Parpol) peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mulai membuka pendaftaran calon kepala daerah untuk Pilkada serentak Tahun 2024.

Di mana kita ketahui pesta demokrasi ini sesuai jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU), Pilkada serentak akan digelar pada 27 November 2024 untuk memilih gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta  wali kota dan wakil wali kota se-Indonesia.

Dibukanya pendaftaran calon kepala daerah khususnya di Kabupaten Kutai Barat,  dimanfaatkan oleh para petinggi  Parpol diwilayah ini untuk berebut kursi kepala daerah, melalui rekomendasi dukungan parpol kursi terbanyak, yang menjadi acuan barometer kemenangan calon kandidat diperhelatan Pilkada 2024.

Munculnya nama kandidat bakal calon Bupati dan Waki Bupati Kubar, yakni Frederik Edwin dan Nanang Adriani disingkat FENA. Sehingga akhir-akhir ini keduanya meramaikan bursa calon kepala daerah, karena hadirnya Frederik Edwin putra bungsu Ismail Thomas politisi handal dari PDI Perjuangan ini, merupakan mantan Bupati dua periode di Bumi Sendawar dan Anggota DPR RI dapil Kaltim.

BACA JUGA :  TP PKK Kubar Lolos Nominasi 6 Besar Lomba Dasawisma Tingkat Provinsi

Bahkan bakal calon Bupati Kubar dari FENA ini, telah digadang-gadang akan diusung dari Parpol PDI Perjuangan, Hanura dan Gerindra. Bahkan sebelumnya pada awal bulan Juli lalu, FENA telah resmi mengantongi 4 rekomendasi dari Parpol PKB, PAN, PKS dan Demokrat.

Dari keempat Parpol ini telah memiliki 6 kursi wakil rakyat yang diperoleh dari hasil Pileg bulan Februari lalu dan rencananya akan resmi dilantik menjadi Anggota DPRD Kubar periode 2024-2029, pada 13 Agustus 2024 ini.

Menurut kacamata politik jurnalis dari sejumlah narasumber, berbagai tokoh masyarakat dan setiap orang memiliki hak untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Sejalan dengan pantauan awak media di lapangan, ada beberapa bakal calon kandidat yang juga mulai mensosialisasikan dirinya sebagai calon bupati dan calon wakil bupati diwilayah ini.

Selain kandidat dari pasangan FENA (Frederik Edwin – Nanang Adriani), muncul nama kandidat lainya, seperti Sahadi dan Alexander Edmond atau disingkat (DIAMOND). Kemudian pada Jumat (2/8/2024) siang, muncul satu kandidat yakni, AJI dari pasangan H Ahmad Syaiful Acong dan Jainudin.

BACA JUGA :  DPRD Kubar Gelar Rapat Paripurna: Wabup Sampaikan KUA dan PPAS 2025

Keduanya ini merupakan Anggota DPRD Kubar 2019-2024, dan H Ahmad Syaiful Acong terpilih kembali melalui Pileg 2024 dengan perahu Partai Golkar yang berhasil meraih 5 kursi di DPRD Kubar.

Tahun ini, terdapat 508 Pilkada yang akan dilaksanakan serentak di Indonesia, melibatkan 37 provinsi (Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur), 415 kabupaten (Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati), serta 93 kota (Pemilihan Wali Kota dan Wakil Walikota).

Menurut kacamata jurnalis terkait politik di Kubar Tahun 2024 merupakan tahun politik yang berbeda dari sebelumnya selama Indonesia berdiri. Pada tahun ini terdapat dua pelaksanaan demokrasi yang melibatkan seluruh masyarakat Indonesia.

Perbedaannya setelah Pemilu serentak yang dilaksanakan 14 Februari 2024, hajat demokrasi selanjutnya yang akan dilaksanakan yakni Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada November 2024.

Sehingga melalui para jurnalis Indonesia diminta oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) meminta semua pihak untuk mengawasi pelaksanaan Pilkada serentak Tahun 2024.

Untuk itu Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kutai Barat Alfian Nur, mengajak para jurnalis di wilayah ini, bersama-sama memberikan sosialisasi untuk masyarakat, sehingga masyarakat paham tentang hal baik dalam proses pesta demokrasi.

BACA JUGA :  KPUD Kubar: Anggaran NPHD untuk Pembiayaan dan Belanja Logistik  Pilkada 2024

“Harapannya Pilkada serentak Tahun 2024 dapat terlaksana lebih baik dan lebih beretika dari Pilkada edisi-edisi sebelumnya. Kemudian semua pihak harus bahu membahu untuk menekan isu netralitas ASN dan politik uang dalam Pilkada nanti, sehingga hal tersebut dapat menimbulkan konflik antara masyarakat,” tutupnya.

Pewarta: Ichal
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img