TENGGARONG – Kecamatan Muara Wis, menjadi satu diantara sejumlah desa yang mencatatkan sejumlah angka stunting. Ratusan anak balita di kecamatan tersebut, terindikasi mengalami stunting atau gangguan tumbuh kembang. Sehingga perlu adanya sinergitas antara pemerintah kecamatan, pemerintah desa dan perusahaan untuk menekan angka tersebut.
Terlebih, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) telah menetapkan Muara Wis sebagai daerah percontohan penanganan stunting. Intervensi yang dilakukan yakni memberikan asupan makanan tambahan bagi anak terindikasi stunting.
Asupan tambahan ini diberikan secara rutin selama kurang lebih dua bulan. Dengan harapan, ukuran berat atau tinggi badan mengalami peningkatan dan pemgembangan.
“Muara Wis sebagai percontohan penanganan stunting, karena memang harapan kami itu bebas atau error dari stunting,” kata Camat Muara Wis, Fadhli Annur.
Menurutnya, salah satu faktor anak mengalami stunting dikarenakan pola asuh salah dan kurang perhatian orang tua dalam memberikan makanan. Misalnya, memberikan makanan atau jajanan instan pada anaknya, yang seharusnya makanan itu diolah sendiri.
Hingga pertengahan tahun 2024, tercatat angka stunting di Muara Wis sebanyak 214, dari 600 balita yang ditangani. Jumlah tersebut tersebar di 7 desa.
Namun setelah dilakukan intervensi beberapa bulan belakangan, sudah kelihatan hasilnya. Sejumlah anak balita mengalami peningkatan ukuran berat badannya.
“Dari 214 kasus stunting, sudah ada beberapa anak di 3 desa mengalami peningkatan. Tinggal 4 desa lagi yang akan kita berikan asupan makan tambahan setiap hari selama dua bulan,” tutupnya. (ADV)