SANGATTA – Pariwisata adalah salah satu sektor ekonomi penunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), namun menurut Anggota DRPD Kutim Sayid Anjas hal itu tidak terlalu signifikan.
“Kalau pariwisata saya rasa nggak terlalu,” katanya ditemui awak media.
Pasalnya, menurut dia, Kutim ini bukan daerah pariwisata, oleh karenanya tidak terlalu signifikan dalam sumbangsihnya terhadap PAD.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, persoalan ekonomi paling banter seputaran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pihaknya merasa mestinya itu yang lebih digalakkan.
Bukan berarti mengesampingkan pariwisata, tetapi baginya secara pribadi sektor tersebut tidak terlalu maksimal. Sebab, kunjungan destinasi wisata yang ada di Kutim berbeda dengan Kota Berau yang memang punya nilai jual di lini itu.
“Paling kita Pulau Miang, coba cek berapa kunjungan destinasinya. Kalau kita banyak kuatin di situ saya rasa kurang maksimal. Dibandingkan itu, mendingan kita bangunkan jalan daerah kecamatan antardaerah. Karangan belum tembus,” ungkapnya.
Selain itu, ia menyebutkan, dirinya secara pribadi sebagai Anggota DPRD Kutim lebih mengupayakan meningkatkan UMKM, dan dikatakannya bahwa dia setiap tahunnya menganggarkan anggaran untuk Dinas Koperasi dan UMKM.
“Saya sendiri ada menganggarkan di beberapa tempat untuk UMKM di Dinas Koperasi dan UMKM. Kami hanya bisa memberikan anggaran untuk pembinaan UMKM dan saya setiap tahun ngasih,” sebutnya.
Adapun kisaran nilainya ia tak mau menyebutkan. “Fluktuatif lah, mengikuti kemampuan keuangan daerah, kalau naik, naik juga. Kalau dikit, ya dikit juga,” terangnya. (Rkt2/Adv)