spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Satu Ekor Sapi di Berau Suspek PMK, DPKH Butuh Dukungan Dana

SAMARINDA- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim mengambil langkah cepat, setelah salah satu sapi di Berau bergejala klinis terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Seperti diungkapkan Kepala DPKH Kaltim Munawwar, sapi tersebut berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Total jumlah sapi asal NTT itu sebanyak 606 ekor, dan telah tersebar ke 4 daerah yakni Samarinda, Kutai Kartanegara, Berau, dan Kutai Timur.

Atas temuan ini, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dengan Plt Sekprov, pemerintah daerah se-Kaltim dan sejumlah lembaga vertikal yang membidangi kesyahbandaran dan kepolisian.

Selain koordinasi, pihaknya juga telah melaporkan langkah dan upaya yang dilakukan seperti pembatasan lalu lintas, pelatihan dan penyebaran obat dan vitamin ternak.

“Kita melakukan tracking 150 lokasi dengan 4.720 ekor ternak. Itu sebagian dari tracking sebelumnya,” jelasnya, Senin (6/6/2022).

“Yang 600-an (ekor sapi) itu yang telah tersebar menjadi tugas kami untuk tracing lagi. Intinya kami butuh stimulan, sokongan dana, untuk obat dan vitamin, itu keterbatasan kami. Butuh support sambil menunggu vaksin pada Agustus,” sambungnya.

BACA JUGA :  Sambut IKN, Pj Gubernur Kaltim Komitmen Jaga Ketahanan Pangan

DPKH Kaltim, ucapnya telah menunjuk laboratorium virologi di BVet di Kalimantan Selatan, sebagai tempat penunjang diagnosa penyakit hewan yang disebabkan oleh PMK.

Sembari menunggu hasil uji PCR terhadap satu ekor sapi suspek PMK dari Kabupaten Berau, ia meminta masyarakat untuk tidak panik terutama menjelang Iduladha 2022, karena PMK tidak menular ke manusia.

Munawwar mengungkapkan, secara kepulauan Kaltim masuk zona merah, meski secara wilayah masih masuk dalam zona hijau. Hasil PCR yang sedang diuji di laboratorium akan jadi acuan untuk penetapan zona selanjutnya.

“Tetapi zona aman belum tentu aman bisa saja muncul gejala klinis, itu yang perlu kita waspadai dan tugas kami tracing dengan pemerintah kabupate/kota. Kita dalam situasi waspada sejak outbreak lalu,” pungkasnya. (Eky)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img