spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Satpol-PP Awasi Penyaluran Distribusi Solar di PPU

PENAJAM – Selama masa pengaktifan fuel card (kartu kendali BBM), personel Satpol-PP bakal melakukan pengawasan terhadap SPBU yang ada di Penajam Paser Utara (PPU). Selain itu, pihak operator yakni PT Pertamina turut memastikan bahwa pendistribusian BBM bersubsidi dilakukan dengan benar.

Beberapa waktu lalu, masyarakat PPU dihebohkan dengan beredarnya sebuah video operator pompa bensin melayani pembelian dengan menggunakan drum. Tak sedikit dari mereka menduga keterlibatan oknum yang dengan sengaja menyelewengkan BBM bersubsidi itu pada “mafia solar”.

Belakangan isu ini memang sensitif di Benuo Taka. Puncaknya saat aksi demonstrasi tiga elemen sopir pekan lalu ke Pemkab PPU. Membuat polemik sulitnya mendapatkan solar subsidi itu mendapatkan perhatian besar dari publik.

Menerima laporan tersebut, pihak PT Pertamina langsung bergerak untuk melakukan pemeriksaan di lapangan. ”Mohon izin menginfokan untuk video yang sedang viral di Penajam, untuk yang diisi ke dalam mobil bak tersebut adalah produk Dexlite yang merupakan produk non-subsidi,” terang Sales Branch Manager I Kaltimut PT Pertamina, Arga Satya, Minggu (21/8/2022).

Walau begitu, ia akan mengklarifikasi lebih lanjut kejadian itu ke pihak SPBU. Jika benar terbukti melakukan kesalahan, pihaknya bersiap untuk memberikan sanksi pada SPBU tersebut beserta dengan petugasnya.

“Saat ini sdg kami minta rekaman CCTV untuk memastikan kembali. Apabila memang terbukti yang disalurkan Pertalite/Biosolar akan kami beri penghentian pasokan sementara,” tegas Agra.

Saat kejadian ini viral, personel Polres PPU dan Satpol-PP sempat  turun ke lapangan, memastikan kebenaran video.

Plt Kepala Satpol-PP PPU, Muhtar menyebutkan, sejak pekan lalu sudah diberlakukan pengawasan intensif terhadap beberapa lokasi pengisian bahan bakar resmi di PPU. Hal itu dilakukan seiring dengan tugas khusus yang diberikan Plt PPU.

“Kami pantau setiap SPBU secara berkala, agar tidak terjadi tindakan-tindakan oknum tidak bertanggung jawab. Jika ketahuan, maka akan kami lakukan tindakan sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, setiap hari satu regu berjumlah 12 personel, berkeliling ke setiap SPBU  melakukan pengawasan. Tahap awal, pihaknya masih berfokus pada wilayah di Kecamatan Penajam. Sementara untuk 3 kecamatan lainnya, Waru, Babulu, dan Sepaku telah dilakukan rapat koordinasi untuk mulai melakukan penerapan pengawasan serupa.

“Kami fokus awal 2 bulan ini, sesuai arahan Pak Bupati menunggu hingga penerapan pembelian menggunakan kartu BBM diberlakukan. Tapi pengawasan yang kami lakukan ini akan terus berjalan, walau kartu itu sudah berjalan,” tutup Muhtar. (sbk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti