SAMARINDA – Alokasi APBD Kaltim untuk riset ternyata jumlahnya sangat minim yakni 0,17%. Jumlah ini sangat disayangkan sebab riset atau penelitian, dapat mendukung berbagai kebijakan yang dikeluarkan sebuah pemerintahan. Bila selaras, rakyat yang akan diuntungkan karena kebijakan yang dibuat pemerintah sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Berkaca dari fakta tersebut, anggota Komisi III DPRD Kaltim Sarkowi V Zahry mendorong seluruh kepala daerah di Kaltim untuk menggucurkan dana riset lebih besar. Paling tidak 1% dari APBD provinsi, kabupaten atau kota. “Paling tidak satu persen dari APBD digunakan untuk penelitian dan inovasi,” kata politisi Golkar ini, beberapa waktu lalu.
Wakil rakyat berlatar belakang jurnalis ini menyebutkan, informasi dana riset 0,17% di APBD 2021 Kaltim didapat dari Kepala Balitbangda Kaltim. Kondisi ini, lanjut Owi, panggilan akrab Sarkowi, berbanding terbalik dengan apa yang sudah dilakukan pemerintahan di luar negeri, dimana dari tahun ke tahun mereka cenderung untuk terus meningkatkan anggaran riset.
“Paling tidak para kepala daerah itu sudah punya komitmen dan ketegasan untuk menambah anggaran riset. Kalau sudah ada niat baik untuk mewujudkannya, bisa terlaksana itu,” tambah Sarkowi. Artinya anggota dewan, harus terus mendorong berbagai kebijakan yang diambil gubernur, wali kota dan bupati berdasar kajian dan riset sebelumnya. (adv)
