spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Saran Uji Sampel untuk Cegah Limbah Berbahaya yang Rusak Ekosistem Laut

TANJUNG REDEB – Anggota DPRD Berau, Liliansyah meminta Dinas Perikanan dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) rutin setiap melakukan kegiatan uji sampel ekosistem kelautan dan alam sekitar lokasi wisata bahari.

“Di pesisir pantai selatan Berau kita ini banyak biota dan ekosistem laut Perikanan hingga Hewani hinggap di mangrove,” ucapnya.

“Saya rasa harus ada kegiatan uji sampel kadar air laut sekitar tersebut dan observasi hutan mangrove agar terbebas dari pencemaran limbah berbahaya dari pabrik perkebunan sawit,” ungkapnya.

Ia pun menegaskan juga kepada dinas perikanan dan BKSDA harus berkolaborasi dalam pemetaan lahan bebas dari aktivitas kimia berbahaya.

“Kalau saran saya harus ada pemasangan papan petunjuk hutan lindung mangrove agar habitat hewani dan Perikanan yang hinggap melewati kawasan tersebut tetap terjaga,” bebernya.

Ia menganjurkan kelompok masyarakat sadar lingkungan yang bertempat tinggal di pesisir bisa dapat ajakan kolaborasi merawat ekosistem laut sekitar mangrove.

“Karena mereka juga yang tahu sungguh-sungguh ekosistem mangrove dan laut sekitar tempat tinggal mereka daerah pesisir,” tuturnya.

Selain itu, Liliansyah menilai Dinas Perikanan harus gencar juga lakukan cek kelengkapan sarana dan prasarana sektor tangkap ramah lingkungan.

“Karena ketika menangkap menggunakan alat berbahaya maka ekosistem air sekitar pesisir juga kena dampak cairan zat berbahaya tersebut. Ini yang harus ada sosialisasi dan pemahaman hak ekosistem laut,” pungkasnya. (adv/dez)

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

62.1k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img