BONTANG – Pasangan calon (Paslon) nomor urut dua, Sutomo Jabir – Nasrullah, menyebut bahwa ekonomi di Kota Bontang sedang lesu dan manfaat penghasilan hanya berasal dari industri pengolahan. Hal ini disampaikan langsung saat penyampaian visi dan misi dalam debat kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Sutomo menyatakan bahwa Kota Bontang merupakan kota yang kaya, namun sangat disayangkan kondisi ekonominya masih tergolong lemah.
“Tercatat pada 2023 lalu, hanya terdapat 4,16 persen, yang dimana jauh tertinggal pada laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang sudah tercatat di angka 6,17 persen, dan juga pertumbuhan perekonomian nasional 5,05 persen,” ujarnya, Rabu (20/11/2024).
“Artinya apa, secara laju pertumbuhan ekonomi kita sudah menjadi beban nasional, bahkan beban provinsi,” tambahnya.
Selain itu, Sutomo juga menyoroti Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bontang pada 2024 yang hanya mencapai Rp 245 miliar, menurutnya angka tersebut terlalu kecil jika dibandingkan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang mencapai Rp 3,3 triliun.
“Pelaku bisnis kita, pelaku usaha belum mampu memberikan kontribusi untuk pengangkatan. Kenapa ekonomi kita kaya, akan tetapi ekonominya lesu karena kita mengalami stagnasi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sutomo menjelaskan bahwa investasi ekonomi hingga 80 persen masih bergantung pada industri pengolahan.
Penulis: Dwi S
Editor: Agius S