spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Samarinda Tertibkan Pedagang BBM Eceran, Buntut Tewasnya 7 Orang di AW Syahranie

SAMARINDA – Maraknya pedagang bahan bakar minyak (BBM) eceran di Samarinda ditengarai karena lemahnya pengawasan Pertamina. Pemkot Samarinda berencana menertibkan perdagangan BBM eceran, karena bisa menimbulkan dampak negatif seperti kebakaran. Pertamina diminta terlibat dalam upaya ini.

Hal tersebut diketahui dari hasil rapat Tim Wali Kota Akselerasi Pembangunan (TWAP) Samarinda membahas kebakaran rumah toko yang menewaskan tujuh orang pada Ahad subuh, 17 April 2022. Kepada kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mengatakan, rapat yang dilaksanakan pada Senin, 18 April 2022, itu menghasilkan tiga rekomendasi. Satu di antaranya, Wali Kota diminta membentuk satuan tugas penertiban pedagang BBM eceran.

Andi Harun menyatakan bersedia menertibkan pedagang BBM eceran asalkan Pertamina ikut terlibat. Mengingat, Pertamina disebut memiliki tanggung jawab dalam mengawasi pendistribusian BBM. Andi Harun mengatakan, banyaknya pedagang BBM eceran karena Pertamina lemah mengawasi pendistribusian BBM dari SPBU. Pasalnya, pedagang BBM eceran mendapat pasokan dari SPBU.

“Kami siap mendukung tapi Pertamina harus ikut menertibkan SPBU atau petugas yang nakal. Jangan seluruh beban soal BBM eceran dilimpahkan ke pemerintah daerah,” kata Andi Harun.

BACA JUGA :  Mahakam Dine Experience di Fugo Hotel, Hadirkan Chef Vindex Valentino Tengker

Pada kesempatan yang berbeda, Unit Manager Communication dan CSR Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) V, Susanto August Satria, menyatakan, Pertamina bisa ikut mengawasi pendistribusian BBM di SPBU. Akan tetapi, Pertamina tidak bisa menindak perdangangan BBM eceran karena bukan kewenangannya.

“Yang bertugas menyimpan dan mendistribusikan BBM itu Pertamina, melalui lembaga penyaluran seperti SPBU dan Pertashop. Di luar daripada itu, bukan pengawasan maupun supervisi dari Pertamina,” jelas Susanto, beberapa waktu lalu. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak menyimpan dan menjual BBM eceran karena bisa menimbulkan bahaya. Masyarakat juga diimbau untuk selalu membeli BBM di SPBU.

Rumah yang terbakar hingga menewaskan 7 orang itu terletak di Jalan Abdul Wahab Syahranie, RT 14, Kelurahan Gunung Kelua, Samarinda Ulu. Bangunan berlantai dua ini tersekat tiga pintu ruko. Ruko yang berada di tengah disewa oleh Lina, perempuan berusia 30 tahun.

Selasa, 19 April 2022, kaltimkece.id mewawancari Lina di lokasi kebakaran. Ia menyewa ruko tersebut pada 2019 dengan harga Rp 60 juta selama dua tahun. Di ruko itu, ia dan suaminya, Herman, 31 tahun, menjual aneka barang elektronik seperti kipas angin, lampu, peralatan listrik, kabel, televisi, dispenser, jack antena, hingga blender.

BACA JUGA :  Pilu Siswa SMK 5 Samarinda Tertimpa Tiang Bendera, Keluarga Patungan Biayai Pengobatan

Dalam menjalankan usaha ini, Lina memperkerjakan dua orang yang dibagi dua sif. Sif pertama dari pukul 09.00 sampai 17.00 Wita. Sif kedua dari pukul 14.00 sampai 22.00 Wita. “Tidak ada yang menginap di ruko. Kami semua pulang ke rumah masing-masing jika ruko sudah tutup,” kata Lina.

Delapan belas hari lalu, Lina dan suaminya menyetorkan Rp 33 juta kepada pemilik ruko untuk memperpanjang masa sewa. Akan tetapi, mereka terpaksa berhenti berdagang karena rukonya terbakar. Akibat kebakaran ini Lina mengaku rugi sekitar Rp 450 juta. “Karena ada barang baru datang dan baru bayar sewa,” sebutnya.

Lina mengatakan, suaminya kenal akrab dengan sepasang suami istri yang meninggal dunia akibat kebakaran. Pasangan tersebut adalah pemilik ruko di sebelah ruko milik Lina. Semasa hidup, korban  menjual sayur-sayuran, sembako, elpiji, dan bensin eceran. “Keluarga almarhum baik sekali. Setiap pulang dari kampungnya, pasti bawa oleh-oleh. Kalau hari raya, dia pasti ngasih kue kue khas Bugis,” tutupnya. (kk)

BACA JUGA :  Jelang Iduladha, Harga Sapi Melambung Tinggi
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img