SAMARINDA – Daerah dengan tingkat penularan Covid-19 tertinggi (level 4) di Kaltim kembali bertambah. Jika sebelumya hanya Balikpapan, Bontang, dan Berau, kini pemerintah pusat memutuskan untuk memasukan Samarinda, sebagai daerah yang harus menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyrakat (PPKM) darurat.
Menurut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Kaltim HM Jauhar Efendi, putusan memasukan Samarinda dalam daerah PPKM level 4 atau darurat, diambil lewat rapat koordinasi dan evaluasi penerapan PPKM di seluruh Indonesia yang dipimpin langsung Presiden Jokowi, Senin (19/7/2021).
Samarinda masuk PPKM level 4, lanjut Jauhar, didasari fakta bahwa jumlah kasus harian Covid-19 masih tinggi. Kondisi ini berakibat pada tingginya persentase keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit/tempat isolasi, ditambah lagi masih rendahnya persentase jumlah penduduk yang sudah divaksin.
“Kuncinya disiplin menjalankan protokol kesehatan, dan kita harus sadar bahwa pandemi ini masih terjadi,” kata Jauhar. Ditambahkan pula, perubahan nama tingkat kerentanan daerah dari sebelumnya PPKM mikro hingga darurat menjadi PPKM level 1 hingga level 4, didasari masukan dari beberapa daerah yang merasa ngeri atau menakutkan, jika menggunakan istilah PPKM darurat. “Sehingga Bapak Presiden setuju mengganti istilah dengan level,” ungkap Jauhar.
Data kasus harian Covid-19 yang dikeluarkan Satgas Covid-19 Kaltim hingga Senin (19/7/2021) menunjukan, terjadi penambahan kasus baru sebanyak 963. Dari 10 kabupaten/kota yang ada di Kaltim, daerah dengan penambahan kasus harian tertinggi terjadi di Balikpapan sebanyak 230 kasus, Berau 176 kasus, Bontang 120 kasus, Kutai Timur 107 kasus, dan Samarinda 102 kasus.
Sementara 5 daerah lainnya adalah; Kutai Kartanegara 87 kasus, Kutai Barat 66 kasus, Paser 63 kasus, PPU 11 kasus, dan Mahulu bertambah 1 kasus dibanding sehari sebelumnya. (prs)
