spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Rumah Sakit Penuh, Itu Nyata…

BERITA kematian teman dan sanak famili silih berganti kita dengar dalam satu bulan terakhir. Saya termasuk yang harus kehilangan dua saudara kandung. Pada 4 Juni 2021 lalu, saya kehilangan kakak nomor 3, Mas Heru Sukamto, perajin sepatu “Borneo Shoes” di Balikpapan meninggal karena penyakit jantung.

Jumat (30/7/2021) lalu, saya kehilangan kembali, kakak nomor 5. Ganasnya Covid 19 yang telah merenggut banyak nyawa, membuat kakak saya Mbak Ari Sulistiani harus menyerah dan menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan siang tadi.

Saya mendapatkan kabar dari ponakan, Muhammad Arif yang mengabari bahwa kakak saya dalam kondisi kritis. Sesak nafas sudah dialami. Sebelumnya hanya pusing ringan. Sore itu pun diputuskan langsung dibawa ke rumah sakit. Tiga rumah sakit dituju. Tapi sampai pukul 20.00 Wita, tak satu pun rumah sakit yang bersedia menerima pasien. Alasannya: rumah sakit penuh, tidak ada ruangan untuk pasien. Saya pun berusaha komunikasi dengan kolega saya, Pemimpin Redaksi Mediakaltim.com Abduh Kuddu, mencarikan rumah sakit yang bisa menerima pasien. Hasilnya Nihil.

Agus Susanto

Akhirnya, untuk membantu pernafasan kakak saya, Mas Abduh mencarikan tabung oksigen. Malam itu, tabung oksigen sudah diperoleh, diputuskan kakak saya dibawa kembali dan dirawat di rumah. Pagi hari, saya baru dapat kabar lagi dari ponakan, bahwa Rumah Sakit Kanujoso Balikpapan, akan menjemput kakak saya dengan ambulance. Kami pun berharap di rumah sakit, kakak saya bisa mendapatkan pelayanan medis yang lebih baik.

Kamis (29/7), saya pun masih sempat berkomunikasi lewat video call. Kondisi terakhir, kakak saya, menggunakan ventilator. Saya minta untuk tidak banyak komunikasi, agar bisa lebih tenang dan fokus dengan penyembuhan. Tapi siang ini, betapa kaget dan sedihnya saya, tepat pukul 14.30 Wita, melalui grup wa keluarga, dikabarkan kakak saya sudah wafat. Komunikasi terakhir, kakak saya menyampaikan bahwa sudah tidak tahan dengan sesak nafas yang dideritanya.

Innalilllahi wa innalillahi rajiun. Ya Allah ampunilah dosa kedua kakak saya yang lebih dulu meninggalkan kami. Jadikan husnul khotimah sebagai penutup usianya ya Allah. Dan berikanlah pula keikhlasan kepada para sahabat dan kerabat untuk memaafkan khilaf dan sudi untuk mendoakannya. Aamiin ya robbal alamin..

Terakhir, pesan saya, bahwa pandemi Covid-19 ini belum berakhir. Virus corona dengan varian Delta yang sudah masuk ke Kaltim penyebarannya justru lebih ganas. Berada di dalam rumah dinilai sebagai hal terbaik yang bisa dilakukan selama pandemi.  Ini agar kita tidak terpapar virus.

Kalau pun terpaksa keluar rumah untuk kebutuhan yang sangat mendesak, jangan abaikan protokol kesehatan. Terapkan 5 M. Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi. Semoga kita semua diberikan kesehatan. (**)

Oleh: Agus Susanto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti