spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

RTH Depan Stadion Panglima Sentik Diusulkan Jadi Alun-alun PPU

PENAJAM – DPRD Penajam Paser Utara (PPU) menyoroti tak terurusnya taman kota di depan Stadion Panglima Sentik. Legislatif meminta Pemkab PPU untuk memanfaatkan ruang terbuka hijau (RTH) itu sebagai pusat rekreasi warga PPU.

Berdasar pantauan Media Kaltim, taman kota di kilometer 9 Kelurahan Nipah-Nipah ini tidak menarik dan kondisinya sangat memprihatinkan. Taman seluas 6 hektare itu saat ini ditumbuhi banyak ilalang.

Padahal, anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan taman tidak sedikit. Di tahun 2016, pemerintah daerah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,7 miliar.

“Kan sayang kalau kondisi itu dibiarkan seperti itu. Apalagi bangunannya itu pakai duit daerah,” kata anggota Komisi III DPRD PPU Thohiron, Kamis (13/10/22).

Selain RTH itu dipenuhi rumput liar, beberapa tanaman atau pohon yang sedari awal diadakan menggunakan anggaran daerah juga terlihat banyak yang mati. Termasuk rumput yang awalnya hijau menghiasi halaman, stadion kini dipenuhi ilalang setinggi lutut orang dewasa.

Kondisi RTH di depan Stadion Panglima Sentik PPU.

Diketahui, Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimtan) PPU sebagai pengelola, beberapa tahun belakangan terpengaruh keuangan daerah. Seperti anggaran yang diusulkan sekira Rp 1 miliar untuk pemeliharaan seluruh RTH di PPU pada APBD 2018 terpangkas menjadi Rp 300 juta akibat penurunan pendapatan daerah.

BACA JUGA :  Bijak Dorong Sinergi Pemerintah Antisipasi Dampak Debu Pembangunan IKN

“Ke depannya, kalau bisa area itu dimanfaatkan dengan lebih baik. Karena jika dibiarkan begitu saja, tentu tidak ada manfaatnya,” jelas Thohiron.

Menurutnya, lokasi taman kota cukup strategis karena dengan mudah mengundang masyarakat untuk berkunjung. Apalagi taman tersebut terletak di pinggir jalan poros.

Kondisi RTH di depan Stadion Panglima Sentik PPU.

Pemanfaatan yang bisa dilakukan pemerintah, menurut Thohiron, dengan menyediakan fasilitas olahraga seperti jogging track, lapangan voli, hingga basket. Dengan begitu warga tertarik untuk berkumpul di tempat itu.

Selain sarana olahraga, penyediaan lapak-lapak kuliner juga penting. Dengan penataan yang baik, tidak akan hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi bakal menjadi pusat kuliner yang akan menghidupkan perekonomian warga PPU.

“Daripada dibiarkan begitu ‘kan kurang bermanfaat. Lebih baik dibuat seperti alun-alun. Kalau bisa dikelola dengan baik ‘kan jadi bermanfaat,” tutup Thohiron. (adv/sbk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img