BONTANG – RSUD Taman Husada Kota Bontang saat memiliki total sebanyak 9 unit ambulance yang terdiri dari 5 ambulance untuk gawat darurat dan pelayanan kesehatan dan 4 ambulance jenazah.
Koordinator Ambulance RSUD Bontang, Nurdiansyah mengatakan RSUD Bontang telah memiliki total 9 mobil ambulance yang terbagi dari beberapa peruntukan yakni gawat darurat dan mendukung pelayanan kesehatan pasien.
Untuk kelengkapan alat-alat kesehatan sendiri, Ia mengatakan ambulance RSUD Bontang telah dilengkapi sesuai dengan standar Kemenkes RI.
“Ambulance RSUD Taman Husada Bontang terdiri dari 2 kendaraan ambulance gawat darurat yang berisi peralatan kesehatan gawat darurat,” katanya kepada Mediakaltim.com.
Selanjutnya, Ia mengatakan ada tiga kendaraan ambulance yang berfungsi untuk mendukung pelayanan kesehatan pasien yang dilengkapi dengan peralatan kesehatan seperti oksigen, brankar ambulance, Scoop Stretcher.
“Ambulance gawat darurat yang berisi peralatan kesehatan gawat darurat yang terdiri dari emergency kit (obat-obat gawat darurat sesuai dengan standar Kemenkes). Kendaraan ambulance lainnya yang berfungsi untuk mendukung pelayanan kesehatan pasien yang dilengkapi dengan alat-alat kesehatan,” sebutnya.
Ia mengatakan kendaraan ambulance digunakan sesuai dengan kebutuhan lapangan dan sesuai fungsinya dengan digunakan di dalam Kota Bontang maupun luar Kota Bontang.
“Kendaraan ambulance digunakan sesuai dengan kebutuhan di lapangan dan sesuai dengan standar. Ambulance RSUD Taman Husada Bontang selain melayani dalam kota juga melayani luar kota,” tambahnya.
Sementara untuk ambulance jenazah, RSUD Bontang memiliki 4 ambulance yang terdiri dari 3 mobil ambulance penggerak belakang untuk melayani dalam dan luar Kota Bontang dan satu mobil Ambulance penggerak roda depan dan belakang (four wheel drive) untuk menjangkau medan berat.
“Total kendaraan 9 ambulance. 5 ambulance pasien dan 4 ambulance jenazah. Satu menggunakan kendaraan medan berat (penggerak roda depan dan belakang four wheel drive) dengan tujuan dapat melayani dan menjangkau daerah-daerah yang sulit dilalui,” jelasnya. (adv/yah)
Penulis: Yahya Yabo
Editor : Nicha Ratnasari