BONTANG – RSUD Taman Husada Bontang saat ini memiliki kurang lebih 55 dokter. Terdiri dari 35 dokter spesialis dan 1 sub spesialis, serta 20 dokter umum.
Tri Ratna Paramita, Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Medik mengatakan, ke depannya RSUD bakal menambah lagi jumlah dokter, yakni spesialis jantung.
“Sekarang dengan antrian yang sangat panjang, dan dokter jantung di sini mengcover di pelayanan intervensi, di poli sera ruangan, sehingga kurang maksimal. Agar lebih maksimal, kami akan menambahkan satu dokter lagi untuk spesialis jantung,” ucapnya.
Selain penambahan dokter spesialis jantung, ada juga dokter yang akan bergabung dengan RSUD Bontang, yakni dokter gigi ortodonti. Dimana dokter gigi ortodonti ini akan membuka pelayanan poli baru. “Insyaallah di akhir tahun, dokter gigi ortodonti yang akan membuka pelayanan poli baru,” paparnya.
Saat ini, juga ada beberapa dokter yang disekolahkan untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis. Yaitu dua dokter umum mengambil bedah plastik dan gigi (penyakit gigi). Serta, ada juga dokter spesialis masih bersekolah untuk mengambil sub spesialis, yaitu Sub Spesialis Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik (KHOM) dan ada juga yang mengambil Konsultan Intensive Care (KIC). Dari Dinas Kesehatan dokter bedah saraf, ortopedi, serta gigi (spesialis gigi tiruan).
“Untuk yang disekolahkan ada PNS disini dari RSUD Bontang, dan dari Dinas Kesehatan. Kalau di RSUD ada dua yang masih sekolah, dua dokter umum, mengambil bedah plastik dan gigi (penyakit gigi). Dokter spesialis juga ada untuk KIC, yang akan berkolaborasi dengan bedah onkologi penanganan tumor,” jelasnya.
Di RSUD Bontang ada beberapa dokter, yakni dari dokter penyakit dalam, dokter kandungan (kebidanan), dokter bedah mulut, konservasi gigi, dokter gigi anak, dokter bedah, sub spesialis bedah onkologi, dokter THT, dokter mata, dokter TH medik, dokter bedah tulang, dokter jiwa, dokter penyakit kulit kelamin, serta anastesi.
Ratna menambahkan, harapannya dokter-dokter yang ada mampu mengembangkan kompetensinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik. Serta juga dengan sesuai standar sebagai tipe rumah sakit B, rumah sakit sebagai rujukan yang memiliki penanganan yang paling kompleks. Selain itu juga dapat mengembangkan berbagai jenis layanan sub spesialis lainnya. (dwi/adv)