SANGATTA– Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga diperkirakan akan meraup Rp 82 juta dari pemilihan kepala desa (Pilkades) di Kutim yang digelar 5 Desember 2022.
Pemasukan itu didapat dari serangkaian tes untuk bakal calon kepala desa, salah satunya tes narkoba (urine). Ini bisa terjadi karena tes urine tidak melibatkan BNN, tapi diserahkan ke RSUD Kudungga. Pihak RSUD Kudungga telah berkomitmen membantu menyukseskan Pilkades serentak ini.
Direktur RSUD Kudungga dr Yuwana Sri Kurniawati mengatakan, sesuai Permendagri No 72 tahun 2020, calon kades diwajibkan melampirkan surat kesehatan dan bebas narkoba. Untuk mendapatkan surat kesehatan dan bebas narkoba, para calon harus menjalani Medical Check Up (MCU).
“Dalam pelaksanaan MCU, harga yang harus dibayarkan setiap bacalon sebesar Rp 214.500, dengan rincian biaya pendaftaran Rp 8 ribu, KIR Kesehatan Rp 30 ribu, dan tes narkobanya sendiri sebesar Rp 176.500,” papar Yuwana kepada Media Kaltim, Selasa (19/7/2022).
Yuwana menambahkan, saat pemeriksaan kesehatan itu semua biaya bakal dibebankan kepada bakal calon kepala desa. “Ya, setiap biaya akan dibayarkan dari masing-masing calon,” jelasnya.
Pemeriksaan kesehatan di RSUD Kudungga dijadwalkan berlangsung selama 14 hari, mulai 16 hingga 29 Agustus 2022 dengan total 385 calon dari 77 desa.
Hanya 17 kecamatan yang mengikuti Pilkades ini di Kutim, sedangkan Kecamatan Kongbeng sudah terlebih dahulu melaksanakan. “Harga tersebut sudah terjangkau, dan persyaratan yang sudah disosialisasikan juga disepakati. Nantinya cukup dilakukan pemeriksaan kesehatan fisik saja dan tes narkoba,” sebutnya.
Artinya dari pemeriksaan tersebut RSUD Kudungga diperkirakan bakal meraup keuntungan sebesar Rp 82.582.500 untuk pemeriksaan kesehatan bacalon kades di Kutim. (ref)
