BONTANG – RSUD Taman Husada Bontang melakukan audit klinis pengawasan TBC RO bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim pada Kamis (9/11/2023) dengan melakukan pertemuan meeting zoom di lantai 4 gedung baru RSUD Bontang.
Direktur RSUD Taman Husada Bontang, dr Suhardi, Sp.JP mengungkapkan kegiatan audit klinis TB RO atau TBC RO sebagai program pusat Kemenkes untuk melakukan pengawasan terkait tata laksana penanganan penyakit TBC yang merupakan program pemerintah.
Ia juga mengatakan dengan keterlibatan harus melibatkan berbagai lintas sektor seperti di rumah sakit, Puskesmas untuk pengobatan dan perlu sisi lainnya untuk edukasi dan rehabilitasi.
“TBC ini diminimalkan atau bahkan dihilangkan. Masalah TBC ini perlu multisektor untuk penanganannya. Hari ini audit klinis yang dimaksudkan dari Kemenkes berharap agar tatalaksana atau pengobatan bisa berjalan sesuai SOPnya dan ini juga merupakan momen untuk konsultasi bagi rumah sakit di daerah agar memberikan masukan,” kata dr Suhardi kepada Mediakaltim, Kamis (9/11/2023).
Selanjutnya, dr Suhardi mengatakan RSUD Bontang merupakan rumah sakit rujukan bagi pasien TBC yang memerlukan pengobatan lebih lanjut.
“Karena RSUD Bontang terkait pengobatan TBC tetap menjadi rujukan. Terutama bagi pasien TBC dengan Resisten Obat, pasien TBC dengan komplikasi dengan penyakit lainnya yang harus dirujuk ke RSUD,” jelasnya.
Ia mengatakan setelah kegiatan audit klinis ini, pegawai RSUD Bontang yang menangani dan pemberi pelayanan penyakit TBC dapat mendapatkan tambahan ilmu terkait tata laksana penanganan TBC.
“Harapannya teman-teman sebagai pemberi layanan dapat menambah ilmu. Adanya penyempurnaan terkait kegiatan yang sudah dilaksanakan. Kegiatan TBC ini kan’ sudah dilaksanakan mengenai pelaporannya, pelayanannya. Itu semua telah dilaporkan,” pungkasnya.
Audit klinis TBC RO di RSUD Bontang ini dihadiri oleh fasilitator dinas kesehatan Provinsi Kaltim, dr Parluhutan Dolly Siregar, Sp.P dan Guruh Wicaksono. (adv/yah)
Penulis: Yahya Yabo
Editor: Nicha Ratnasari