SAMARINDA – Ancaman DW untuk mengakhiri hidup ternyata bukan ancaman kosong. Tubuh gadis 22 tahun itu ditemukan tergantung di dalam kamar kosnya, Gang Persik, Jl KH Wahid Hasyim, Sempaja Selatan, Samarinda Utara, Rabu (19/5/2021) malam.
Belum jelas apa pemicu hingga DW berani memilih jalan seperti itu, yang pasti beberapa jam sebelum ditemukan tergantung sekitar pukul 22.00 Wita, dia sempat terlibat pertengkaran dengan kekasihnya.
“Korban (DW) sempat bertengkar dengan pacarnya. Pacarnya itu kemudian memberitahu saya kalau DW ingin bunuh diri,” kata kakak sepupu korban yang tak mau disebutkan namanya kepada wartawan Kamis (20/5/2021).
Pertengkaran antara gadis asal Dusun Argomulyo, Sebulu, Tenggarong Seberang dengan pacarnya itu berhasil dilerai oleh saksi. Kekasih DW lantas diminta pulang, sementara dia terus berusaha menenangkan DW.
Sekitar pukul 21.30 Wita, setelah berhasil meredakan emosi DW, saksi pamit pulang. Di tengah jalan, dia mendapat telepon dari orang tua DW, meminta anaknya tetap dipantau karena orangnya nekatan.
Benar saja, saat saksi sampai lagi ke kos, dia mendapati tubuh DW sudah tergantung. “Saya intip dari lubang pintu. Saya kaget langsung teriak minta tolong tetangga sekitar kos,” ungkapnya.
Saat pintu dibuka, terlihat DW menjerat lehernya sendiri dengan kabel listrik biru, diikatkan ke atas pintu kamar kos. Kasubnit Inafis Polresta Samarinda, Aipda Hari Cahyadi mengatakan, begitu mendapat informasi, pihaknya langsung mendatangi tempat kejadian.
Setelah meminta keterangan beberapa saksi, korban lantas dievakuasi menggunakan ambulans ke RSU AW Syahranie untuk divisum. (red2)
