spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ribuan Ojol, ASN, dan Lansia Samarinda Divaksin, Empat Hari Vaksinasi Massal di GOR Sempaja

SAMARINDA – Ribuan aparatur sipil negara (ASN), pengemudi ojek online alias ojol, dan lansia, mendatangi pusat vaksinasi Covid-19 di Samarinda, Rabu (7/4/2021). Terletak Gedung Serbaguna GOR Sempaja, Jalan KH Wahid Hasyim, Kecamatan Samarinda Utara. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari gelombang kedua vaksinasi massal di Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim, dr Padilah Mante Runa, mengatakan bahwa kegiatan tersebut akan terlaksana selama empat hari. Dimulai Senin (6/4/2021), dilaksanakan Diskes Kaltim dan Diskes Samarinda.

Vaksinasi dilakukan menggunakan dua sistem. Yakni walk in atau antre di gedung serbaguna, serta drive thru di jalur jogging GOR Sempaja. Sistem layanan tanpa turun alias lantatur tersebut diperuntukkan pengendara roda empat

Teknis vaksinasi drive thru pun dilakukan dengan beberapa tahap. Calon penerima harus terlebih dulu mendaftar di aplikasi Good Doctor. Setelahnya, pengendara akan melewati pos verifikasi dan pengecekan kesehatan.

Pengendara yang memenuhi syarat dipersilakan beranjak ke pos selanjutnya untuk menerima vaksin. Penyuntikan dilakukan tanpa perlu keluar dari kendaraan. Setelahnya, pengendara melewati pos observasi dan menunggu selama 30 menit di dalam mobil untuk memastikan efek samping atau keluhan setelah vaksinasi. Jika tak ada keluhan berarti, penerima vaksin dipersilakan untuk pulang.

Konsep serupa juga berlaku kepada calon penerima yang datang via walk-in. Calon penerima vaksin dari jalur ini juga mesti terlebih dulu melakukan pendaftaran via aplikasi, sebelum diarahkan ke dua meja pengecekan berkas dan kesehatan.

Pola pendaftaran secara digital dalam rangkaian vaksinasi ini, ditujukan untuk memudahkan pelayanan yang diberikan. Skema tersebut juga telah dilakukan di enam kota besar di Indonesia, dan Samarinda menjadi salah satunya. Dengan target vaksinasi sebanyak 5.060 orang, khususnya kalangan lanjut usia alias lansia. “Kalau bisa 100 persen lansia di Kaltim,” lanjut Padilah, dikutip dari kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com.

Dalam prosesnya, penyakit bawaan atau komorbid dari lansia tetap menjadi pertimbangan dalam pemberian vaksin. Dan untuk mempermudah, syarat registrasi bagi lansia cukup membawa KTP untuk bisa mendaftar.

Diskes Kaltim pun menerapkan skema reward agar makin banyak lansia yang bisa divaksin di provinsi ini. “Misalnya ada anak bawa bapak dan ibunya yang lansia, itu boleh divaksin. Atau ada tetangganya yang lansia dibawa, meskipun dia bukan lansia, baru 25 tahun, boleh divaksin sebagai bonus,” bebernya.

Padilah pun menargetkan minimal 70 persen dari total lansia di Kaltim tercover vaksin covid-19. Sehingga misi meraih herd immunity yang diusung bisa tercapai, sebagaimana target dari Kementerian Kesehatan. “Pak Menkes menargetkan 2024 sudah 100 persen. Tapi kalau bisa tahun ini sudah selesai,” tegasnya.

Padilah juga menargetkan 11 ribu orang di Kaltim divaksin pada termin dua ini. Dibagi sekitar 6 ribu personel ASN dan 5 ribu ojol serta lansia. “Lebih dari itu saya terima,” ungkapnya. Adapun Kaltim saat ini baru saja kembali menerima 66.320 file vaksin pada termin tiga. Yang salah satu file terdiri dari 10 dosis vaksin. (kk)

 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti