PPU – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Penajam Paser Utara (PPU) tengah mempersiapkan pembanguan Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah. Selain masih menentukan lokasi yang tepat, lahan sekira 1 hektare juga dibutuhkan.
Adapun prosesnya hingga kini masih dalam tahap kajian. Lokasi yang dikaji ada di Kecamatan Waru, tepatnya di Kelurahan Waru.
Kepala DLH PPU, Tita Deritayati menuturkan pembangunan SPA Sampah di Waru ini untuk penanganan sampah sementara. Juga merupakan pilot project pengelolaan sampah di Benuo Taka.
“SPA ini akan berfungsi untuk mengurangi ritasi pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Buluminung,” ujar dia, Senin (12/6/2023).
Diketahui, jumlah rata-rata sampah yang masuk ke TPA Buluminung per hari mencapai 50 ton. Oleh karena itu, perlu dilakukan berbagai upaya untuk mengurangi jumlahnya.
Dipilihnya Waru sebagai rlokasi rencana pembangunan, karena dianggap cukup strategis. Namun sebelum itu, Tita menyebutkan, dukungan masyarakat sangat dibutuhkan.
“Kami berharap masyarakat mendukung rencana pembangunan SPA. Karena, masalah sampah tanggung jawab bersama,” jelasnya.
Adapun kini progresnya masih dalam tahap kajian penentuan lokasi yang tepat. Selain mendalami faktor lingkungan dan sosial, juga termasuk luasan lahan yang dibutuhkan. Yakni lahan yang dibutuhkan berada di kawasan pemukiman masyarakat, namun memiliki jarak yang cukup dengan rumah warga.
“Luasan yang diperlukan nanti minimal 5.000 meter persegi sampai 1 hektare (10.000 meter persegi). Kami juga sudah serahkan ke pihak ketiga untuk melakukan kajian lingkungan dan menentukan lokasi yang layak,” ucap dia.
Tita berharap, semua proses realisasi rencana pembangunan SPA Sampah ini berjalan lancar. Jika proses ini berjalan sesuai jadwal, maka pembangunan infrastrukturnya juga bisa dilaksanakan secepatnya.
“Persoalan sampah di Kecamatan Waru diharapkan dapat teratasi dengan adanya SPA. Sebab selama ini belum ada lokasi pembuangan sampah yang representatif di daerah itu, dan TPA Buluminung juga lokasinya cukup jauh,” pungkas dia. (ADV/SBK)