BALIKPAPAN – Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) menyiapkan Rp 38 miliar untuk pemindahan Pipa Transmisi (Air Baku) sepanjang 2 kilometer dari Grand City ke IPAM Damai. Pipa transmisi ini tertanam dibawah tanah sedalam 10 meter.
Pjs Direktur Utama PTMB, Agus Budi Prasetyo mengatakan, pergesaran pipa ini terjadi karena adanya kebocoran sepanjang 300 meter di kawasan Grand City, dan disamping juga usianya yang sudah 26 tahun.
“Kebocoran terjadi dikarenakan kondisi jaringan pipa transmisi diameter 400 mm stell sudah banyak yang korosi, juga usia pipa ini 26 tahun. Dipasang sejak tahun 1998 dengan panjang 6.000 meter dari IPAM Km.8 sampai IPAM Kampung Damai,” ujarnya, Selasa (2/5/2023).
Berdasarkan laporan real time scada sistem pada tanggal. 12 April 2023 jam 06.11 wita diketahui debit normal yang diterima oleh Instalasi Kampung Damai adalah 1.534 m3/jam turun menjadi 1.437 m3/jam atau berkurang 97 m3/jam. Kemudian situasi terjadi lebih mengkhawatirkan pada tanggal 25 April 2023 jam 20.10 wita, kapasitas produksi turun lagi menjadi 1.373 m3/jam atau berkurang 161 m3/jam atau 44.72 liter/detik.
“Untuk Grand City ada anggaran pemindahan pipa Rp 38 miliar. Sedang review DED dan perizinan awal bulan ini. Juni kita lelang,” jelasnya.
Agus Budi Prasetyo menjelaskan, bawah tingkat komplen pelanggan terhadap aliran dari Instalasi Pengolahan Air Kampung Damai sudah banyak yang masuk.
Keputusan PTMB untuk melakukan perbaikan jalur pipa air baku dengan melakukan relokasi jalur pipa transmisi, sementara terhadap pipa air baku tersebut baru dapat dilaksanakan pada akhir bulan April 2023.
“Hal ini dilakukan untuk tidak terjadinya stop produksi secara keseluruhan dari IPAM Kampung Damai, apalagi masih disuasana ramadan dan Idul Fitri,” tambahnya.
Akibat kebocoran ini, daerah-daerah tinggi yang terdampak seperti Gunung Rambutan, Karang Jati atas, Karang Jawa atas, Karang Rejo atas, dan daerah kampung Baru yang pelayanannya berasal dari IPAM Kampung Damai.
Agus juga menambahkan, bahwa upaya menanggulangi sementara terhadap lokasi-lokasi yang distribusi air tidak maksimal, tim teknis dari divisi distribusi sedang terus berupaya dengan melakukan rekayasa pengaliran ke pelanggan secara bergilir. Dengan mengatur pola pompa booster yang ada, tetapi jika masih belum mendapat aliran dari pola bergilir yang dilakukan, pelanggan juga dapat memesan kebutuhan air bersih melalui tangki PTMB atau pembelian secara mandiri melalui pembelian air tandon swasta.
“Kalau untuk pelanggan satu tandon 5 kubik harganya Rp 50 ribu tapi diluar pelanggan kita jual Rp 240 ribu per 5 kubik/5 ribu liter,” tegasnya.
Selama proses relokasi pemasangan pipa air baku baru dan penyambungan ke pipa eksisting, jangka waktu pelaksanaan pekerjaan diperkirakan 1 bulan sampai inter koneksi kejaringan pipa eksisting.
PTMB bersama pihak Grand City sudah sepakat dalam mendukung untuk penanganan perbaikan/pemindahan pipa yang diperkirakan kedalaman pipa yang bocor +/- 10 meter.
“Sebagai antisipasi, kepada seluruh pelanggan agar selalu bijak menampung kebutuhan air bersih PTMB selama aliran masih dapat mengalir dan diharapkan pelanggan untuk selalu bijak dalam menggunakan kebutuhan air dalam sehari-hari,” tutupnya. (Adv)
