spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Relawan Ambulans Menjerit Kesulitan Dapat Pertalite-Solar

SAMARINDA– Relawan ambulans yang tergabung dalam Emergency Medical Team Info Taruna Samarinda (EMT-ITS) mengeluh sulitnya mendapat solar dan pertalite bagi kendaraan mereka.

Yudi, ketua Damkar Bakungan merasakan sendiri bagaimana sulitnya mencari bahan bakar untuk kendaraan yang difungsikan menolong sesama itu.

“Kami dari ambulans DAMBA pernah mengalami kesulitan mendapatkan pertalite, keliling ke SPBU dari Bakungan Loa Janan hingga ke Samarinda. Rata-rata bilang sudah habis,” ungkapnya.

Yudi sangat berharap ada kebijakan khusus dari SPBU untuk keadaan mendesak (emergency), yakni dengan menyisihkan pertalite atau solar bagi ambulans.

Sementara Supriyadi dari relawan ambulans EMT mengaku heran dengan kondisi ini sebab Kaltim dikenal sebagai daerah penghasil migas. “Heran juga saya sama Kaltim, yang katanya kaya akan SDA, tetapi bisa kekurangan pasokan BBM yang terjangkau bagi kantong relawan. Kemaren saya di Surabaya, disana tidak  ada kelangkaan pertalite dan solar. Setiap SPBU setiap waktu selalu ready. Sekarang di Kaltim yang katanya Ibu kota Negara kok sulit cari pertalite dan solar,” ungkap Supriyadi.

BACA JUGA :  Api Hanguskan Sejumlah Bangunan Kayu di Kawasan Padat Penduduk di Samarinda Ulu

Selama dua minggu di Surabaya, dia banyak bertemu dengan sopir yang biasa jalan ke Kalimantan. “Saya tanya operatornya, kebanyakan sopir-sopir pada ngeluh kalau lintas Kaltim. Kalau di Jawa, solar dan pertalite aman terkendali. Nggak ada kelangkaan,” ucapnya.

Usamah, relawan ambulans dari PWI Kaltim Peduli, yang sering melayani tamu penting dari pusat juga menyampaikan keherannya soal antrean panjang di SPBU Kaltim. “Orang Pulau Jawa aja kalau ke Kalimantan kaget lihat antrean BBM sampai mengular,” ungkapnya.

Saat dikonfirmasi, Manajer Eksternal and Comunication  PT Pertamina Patra Niaga Susanto Satria membantah telah terjadi kelangkaan pertalite dan solar.

Menurut dia, setiap saat Pertamina mengirim BBM sesuai permintaan DO (delivery order) dari SPBU.

Soal ambulans yang kesulitan mendapatkan BBM dan harus antre, menurut Satria, tinggal dikomunasikan ke petugas SPBU agar didahulukan. “Saya kira pengantre BBM yang lain pasti memaklumi,” jawabnya, saat dikonfirmasi Rabu (13/7/2022).

Satria memastikan siap menampung berbagai masukan, agar SPBU selalu menyediakan pertalite dan solar selama 24 jam.

BACA JUGA :  Peduli UMKM, Kemenkumham KaltimTara Salurkan Puluhan Gerobak Jualan

Sementara Ketua Info Taruna Samarinda (ITS) Joko Iswanto mengatakan: “Kita akui untuk wilayah Samarinda tidak ada SPBU yang buka 24 jam, ini sebagai masukan dan menjadi telaah kami,” ucapnya.

Dikatakannya, merujuk Undang-undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) khususnya Pasal 134, setidaknya ada 7 kelompok pengguna jalan memiliki hak utama.

Pasal tersebut menjelaskan,  pengguna jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan. Ambulans merupakan sarana transportasi sekaligus penanganan medis, yang menempati posisi kedua yang harus diproritaskan di jalan raya.

“Ambulans ini harus selalu siaga. Jangan sampai saat warga memerlukan bantuan ambulans justru kekurangan bahkan kehabisan bahan bakar,” kata Joko Iswanto.

Mengingat pentingnya fungsi ambulans, tambah Joko, tidak ada salahnya pihak Pertamina khususnya pengelola SPBU,  memberikan ruang kepada unit ambulans untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) sesuai jenis kendaraannya, dibanding kendaraan umum lainnya.

“Saat ini terjadi antrean cukup panjang hampir di semua SPBU di Samarinda. Saya harap pihak pengelola SPBU bisa mendahulukan unit emergency ini. Dan saya harap kendaraan umum bisa memaklumi,” harap Joko. (rls/mun)

BACA JUGA :  Tanpa Kewenangan, Jubir Gubernur Sebut Pemprov Bisa Digugat Penambang
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img