PASER – Laporan realisasi keuangan daerah per triwulan ketiga atau hingga Oktober 2024 yang baru mencapai 37,68 persen jadi sorotan Bupati Paser, Fahmi Fadli, usai aktif kembali menjabat pasca cuti dari masa kampanye.
Fahmi menyebut, setiap Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser harus mengedepankan kedisiplinan terhadap pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah.
“Kejadian tahun 2024, realisasi keuangan pada bulan Oktober baru mencapai 37.68 persen. Ini tidak boleh lagi terulang pada tahun 2025 dan seterusnya,” kata Fahmi.
Menurutnya, dengan penyusunan rencana umum pengadaan melalui Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) yang cepat dan tepat, maka bakal berdampak pada hasil pekerjaan yang segera dinikmati masyarakat.
“Seperti paket pekerjaan fisik yang sudah disusun dan segera dilakukan proses lelang secepatnya, sehingga kegiatan pekerjaan sudah dapat dilaksanakan,” ujarnya.
Hal ini ia sampaikan, mengingat dalam 3 tahun kepemimpinannya, terjadi peningkatan yang signifikan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Paser dari 2021 hingga 2024, yakni dari Rp 2,6 triliun menjadi Rp 5,4 triliun.
Selain mengedepankan kedisiplinan, Fahmi juga mengingatkan agar pengelola penerimaan daerah dapat lebih intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap seluruh sumber-sumber pendapatan, sehingga dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
“Kita perlu mempersiapkan diri untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian, apalagi isu ekonomi 2025 kemungkinan besar akan berdampak bagi Kabupaten Paser,” pungkasnya.
Pewarta: TB Sihombing
Editor : Nicha R