spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Rapihkan Barisan Golkar Samarinda, Sapto Setyo Pramono Tekankan Integritas dan Loyalitas Kader

SAMARINDA – Sapto Setyo Pramono, ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Samarinda. Penunjukan tersebut dilakukan setelah pengunduran diri Nidya Listiyono, dan langsung disahkan oleh Ketua DPD Golkar Kaltim, Rudy Mas’ud.

Ia mengungkapkan tekadnya untuk merapikan barisan partai dan meminimalkan kepentingan pribadi yang dapat merugikan nama besar partai.

Usai buka puasa bersama di Kantor DPD Golkar Samarinda, Sapto menjelaskan bahwa ia akan menjalankan tugas sebagai Plt hingga Musyawarah Daerah (Musda) dilaksanakan, meskipun waktu pelaksanaannya masih belum diketahui.

Hal pertama yang menjadi perhatian Sapto adalah pendataan kembali anggota dan kader partai. Mengingat adanya dinamika yang terjadi di dalam organisasi seperti adanya anggota yang keluar, masuk, atau meninggal dunia, pendataan ini penting untuk memastikan organisasi tetap solid dan berfungsi dengan baik.

“Sehingga organisasi ini utuh tanpa ada lowong, sehingga roda organisasi kepartaian ini berjalan sebagaimana mustinya,” jelasnya.

Dengan berkoordinasi bersama DPD tingkat I atau Provinsi, DPD Golkar Samarinda akan berupaya menjalankan penuh tugas-tugas partai. Termasuk juga bagaimana nantinya pengabdian mereka terhadap masyarakat Samarinda.

Sedikit disinggung mengenai masalah-masalah partai perihal jangan membuka masalah partai dari belakang melainkan mencoba untuk menyatukan suara. Sapto menganggapi memang dalam suatu partai ada kecenderungan perbedaan pendapat.

Hanya saja, kader yang memang mencintai partai pastinya tidak akan menceritakan masalah-masalah partai. Sebab kader seharusnya dapat membangun partai secara seksama.

“Saya mengharapkan ke depan bahwa partai Golkar ini solutif dan satu visi,” tegasnya.

Utamanya kader dapat membantu Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud dalam menjalankan program-programnya ke depan. Yang jelas kader harus mengikuti arahan, tidak bisa melakukan sikap yang menyimpang dari arahan partai.

“Berpartai ini bukan sesuatu hal mencari aman, tetapi harus tegas dan loyal. Semua yang duduk di kedewanan itu karena partai, bukan karena pribadi,” lanjutnya.

Selain itu, jika memang menganalogikan partai sebagai kendaraan, maka partai perlu dirawat dengan baik. Penekanan Sapto ialah jangan sampai kendaraan ini (Partai Golkar, red) dimanfaatkan untik kepentingan pribadi. Pada akhirnya berpartai bagi Sapto adalah memberikan kemaslahatan kepada masyarakat.

Pewarta: K. Irul Umam
Editor: Nicha R

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

62.1k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img