spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Raperda Riparda Terus Digodok, Payung Hukum Pengembangan Wisata Kaltim

SAMARINDA- DPRD Kaltim menilai Raperda tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Riparda) bermaanfaat untuk perkembangan wisata di Kaltim, terlebih menjelang pemindahan ibu kota negara atau IKN.

Wakil Ketua DPRD Kaltim M Samsun menjelaskan, pariwisata menjadi salah satu sektor yang mampu meningkatkan PAD Kaltim. Sehingga raperda ini diharapkan menjadi payung hukum yang mengatur industri kreatif dan pariwisata. Untuk itu DPRD Kaltim akan membentuk Panitia Khusus (Pansus) yang diplot untuk membahas raperda rencana induk pembangunan kepariwisataan.

“Kalau pandangan fraksi sebagian minta dibentuk pansus, intinya sepakat kepariwisataan Kaltim harus ada rencana strategis dan induk supaya bisa sinergi. Bentuk pansus supaya detail dan pas,” jelasnya usai rapat paripurna DPRD Kaltim, (12/1/2022).

Terpisah, Kepala Dinas Parawisata Kaltim, Sri Wahyuni, menyambut baik inisiasi pembentukan Pansus Raperda tersebut. Pansus dinilai dapat membuka ruang diskusi yang intensif terkait pengembangan parawisata Kaltim sampai 2025 mendatang.

“Ruang yang paling bagus untuk menyetarakan pandangan. Kaltim ini basisnya ekowisata sehingga pemberdayaan masyarat harus terlibat. Kalau tidak, masyarakat tidak merasakan dampak dan manfaatnya. Bahkan tidak terlibat dalam melestarikan lingkungan,” jelasnya.

BACA JUGA :  Kantongi 64 Suara, Rusdiansyah Aras Optimistis Jadi Ketua KONI Kaltim

Selain itu, Sri juga menyinggung pemindahan IKN ke Kaltim. Menurutnya, pariwisata Kaltim selaras dengan nuansa IKN yang ramah lingkungan. Riparda dikatakannya memberikan fokus terhadap kewenangan dan prioritas pemerintah pusat, Kaltim dan kabupaten/kota.

Lebih lanjut Sri menjelaskan, turunan Riparda adalah profiling (pembuatan profil) kawasan yang bertujuan menggaet investasi. Saat ini Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi (KSPP) yakni Pulau Kaniuangan dan Teluk Sumbang telah dibuat profilnya.

Dispar Kaltim, kata Sri, telah membangun komunikasi dengan Litbang Nasional Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang sedang mengembangkan sistem transportasi berbasis air yang dinilai sangat cocok diterapkan di Kepulaun Derawan dan sekitarnya.

“Kendalanya memang di infrastruktur. Kedepan kita sudah bangun komunikasi dengan Litbang Nasional Kemenhub yang sedang mengembangkan sistem transportasi berbasi air. Apakah pesawat bisa darat di air atau moda transportasi air. Derawan sangat cocok dengan ini, bagus untuk point to point (titik ke titik) jadi nanti terkoneksi,” jelasnya.(eky)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img