spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Rampok Berkupluk Teror Balikpapan, Satroni Perumahan Elit, Tiga Hari 2 Rumah Dibobol

BALIKPAPAN – Herman, bukan nama sebenarnya, beranjak masuk kamar ketika malam mulai larut. Setelah mengunci pintu kamarnya rapat-rapat, lelaki 35 tahun itu segera naik kasur. Merehatkan sejenak tubuhnya yang telah lelah seharian bekerja. Di rumahnya yang terletak di perumahan elite Balikpapan Baru itu, ia tinggal seorang diri.

Sekitar pukul 01.00 Wita, Sabtu, 31 Juli 2021, Herman terbangun setelah suara ketukan pintu berkali-kali mengusik telinganya. Dalam kondisi setengah sadar, pengusaha keramik itu lekas membukakan pintu kamarnya. Begitu pintu terbuka sedikit, empat orang di balik pintu tersebut menerobos masuk ke kamar Herman. Mereka serentak menyekap Herman di kamarnya.

“Korban kemudian ditidurkan di kasur dan tangannya diikat pakai tali,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal, Kepolisian Resor Kota Balikpapan, Komisaris Polisi Rengga Puspo Saputro, menceritakan kronologi kejadian kepada kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com.

Keempat orang tersebut kompak mengenakan kupluk atau penutup kepala dan sarung tangan hitam. Salah tiga di antaranya menggeledah seisi rumah Herman. Seorang lainnya menodongkan pisau dapur ke leher Herman sambil bertanya: “Mana uang dan perhiasanmu?”

Herman yang sudah tak berdaya dan digelayuti rasa ketakutan lantas menyerahkan uang tunai Rp 5 juta dan sejumlah perhiasan emas. “Uang tersebut sedianya akan digunakan korban untuk membayar gaji karyawannya,” ungkap Kompol Rengga.

Setelah permintaannya diberikan, keempat orang tersebut melepaskan ikatan tali yang membelit tangan Herman. Setelah itu kabur lewat pintu belakang rumah dan menerabas hutan kecil. Hasil penyelidikan kepolisian, jalur pelarian tersebut adalah jalur yang sama ketika para pelaku masuk ke rumah Herman. “Korban disekap hampir satu jam,” sebut Rengga.

Aksi perampokan dan penyekapan terjadi di perumahan elite Balikpapan.

Begitu bebas dari jeratan kejahatan, Herman pergi ke pos sekuriti perumahannya. Melaporkan peristiwa keji yang baru saja dialaminya. Adalah sekuriti Sopian (7), yang menerima laporan sempat mengejar pelaku. “Tapi sudah enggak ketemu,” ucapnya.

Sudah hampir sepekan, terang Sopian, Herman tinggal sendiri di rumahnya. Istri dan anak-anaknya berada di Surabaya. “Keluarganya enggak bisa pulang karena tertahan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat),” terangnya.

[irp posts=”19036″ name=”Fakta-fakta Perampokan di Balikpapan: Korban Diikat dan Diancam Sajam, Harta Benda Dikuras”]

Bukan hanya Herman yang menjadi korban perampokan. Tiga hari sebelumnya, Rabu, 28 Juli 2021, kasus yang sama juga terjadi di sebuah rumah di Perumahan Regency, Balikpapan Selatan. Hal tersebut disampaikan Kompol Rengga Puspo Saputro. “Kasusnya juga masih dalam penyelidikan,” jelasnya

Ada beberapa kesamaan kasus di Regency dan Balikpapan Baru. Disebutkan Rengga, para perampok di Regency juga mengenakan kupluk rampok dan sarung tangan hitam. Kemudian beraksi pada dini hari. Tujuannya pun sama, meminta uang dan perhiasan. Yang berbeda hanya jumlah pelakunya. Yang di Regency pelakunya dua orang. “Yang di Regency, pelakunya mengambil uang tunai Rp 30 juta dan perhiasan,” sebut Rengga.

Meski demikian, Rengga enggan berspekulasi mengenai kesamaan kasus tersebut. Apakah pelaku yang di Regency dan Balikpapan Baru adalah orang sama? Belum bisa diketahui. Sebab, kedua kasus yang sama-sama di perumahan elit itu masih diselidiki kepolisian. “Kita tunggu saja hasilnya,” tandas Kasatreskrim, Polresta Balikpapan. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti