spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Putri Wakil Ketua DPD RI Mengundurkan Diri dari PAN, Protes Dukungan ke Rudy Mas’ud dan Seno Aji

SAMARINDA – Shela Anggraini Sadewi, putri dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Mahyudin, resmi mengundurkan diri dari Partai Amanat Nasional (PAN). Keputusan  ini sebagai bentuk kekecewaan atas keputusan partai tersebut mendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur 2024, Rudy Mas’ud dan Seno Aji.

Hal ini diungkapkan Shela dalam wawancara via telepon pada Jumat (7/6/2024) malam. Keputusan Shela ini merupakan protes terhadap Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN yang dianggapnya mengabaikan kontribusi besar yang telah ia berikan pada Pemilihan Legislatif lalu.

Padahal, Shela berhasil meraih 18.434 suara yang menyumbang satu kursi DPR RI untuk PAN, setelah 15 tahun partai tersebut vakum tanpa kursi dari Kalimantan Timur.

“Keputusan ini diambil karena saya merasa tidak diapresiasi sebagai kader. Kami sudah berjuang keras untuk meraih kursi di DPR RI, namun PAN justru memberikan dukungannya kepada pasangan Rudy Mas’ud dan Seno Aji,” ujar Shela, yang dibesarkan di Sangatta, Kutai Timur.

Shela mengungkapkan bahwa tidak ada koordinasi atau pembicaraan dari PAN sebelum dukungan tersebut diumumkan. Keputusan PAN diketahui Shela dan keluarganya melalui berita online, yang memicu keputusan cepat untuk mundur dari partai.

“Kami berharap PAN bisa berdiskusi dengan kami sebagai kader sebelum memberikan rekomendasi. Karena seharusnya partai mengutamakan kader yang telah berjuang di bawah,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa keputusan ini juga didorong oleh perbedaan visi dan misi. “Visi dan misi kami sudah berbeda. Kami mendukung calon lain dan ingin memperjuangkan daerah kami sesuai pandangan kami sendiri,” jelas Shela.

Meskipun Mahyudin, ayah Shela, tidak berpartai, Shela maju sebagai calon legislatif melalui PAN. “Kami sudah berjuang sekuat tenaga, namun tampaknya tidak dihargai,” katanya.

Langkah Shela ini mencerminkan kekecewaan mendalam terhadap sikap partai yang tidak mengutamakan kader internalnya dalam pengambilan keputusan strategis, terutama terkait pencalonan kepala daerah.

Penulis : Hanafi
Editor: Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti