spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Punya Alat Pemusnah Sampah, Kutim Bisa Produksi Batako dari Hasil Pemusnahan Berupa Serbuk

SANGATTA– Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kini mulai bisa bernapas lega usai alat pemusnah sampah yang didatangkan oleh PT Kaltim Prima Coal (PT KPC) mulai bisa beroperasi.

Persoalan sampah yang sering dikeluhkan oleh warga di Sangatta mulai mendapat jawaban dengan kehadiran alat ini. Membutuhkan waktu delapan bulan bagi Kutim menantikan kedatangan pemusnah sampah dengan teknologi zero waste tersebut.

Lokasi alat ini berada di Belakang Pasar Induk, Jalan Ilham Maulana Kecamatan Sangatta Utara, Kutim. Pengembang Teknologi Pemusnah Sampah Hydrodrive, Djaka Winarso mengatakan bahwa keberadaan alat buatan anak bangsa ini baru beroperasi di dua kota.

“Untuk yang komersil baru di Sangatta, DKI Jakarta juga memesan tapi lebih dulu beroperasi yang ini (Sangatta). Yang pertama di Bandung,” sebut Djaka Winarso.

Dengan ini, Kutim  menjadi satu-satunya pemilik alat pemusnah sampah di Provinsi Kaltim, dan kedua di Indonesia. Djaka Winarso menyebut bahwa Kutim harus berbangga, sebab alat ini merupakan buatan asli dari anak bangsa.

“Harusnya Kutim bangga, daerah lain menginginkan juga alat ini tapi terkendala anggaran. Nah, Kutim beruntung dengan adanya perusahaan atau pihak swasta yang membantu,” sebutnya.

Pengembang sangat percaya diri menyebut alat ini sebagai zero waste, karena memang tidak ada emisi atau sisa dari pemusnahan sampah yang sifatnya berbahaya.

Justru hasil pemusnahan berupa serbuk bisa dimanfaatkan lagi untuk dicetak menjadi batako. Bahan bakar yang digunakan untuk mengeringkan dan menghancurkan sampah merupakan air yang dipanaskan dengan suhu tinggi menjadi uap panas.

“Kami berpikir bagaimana memusnahkan sampah basah dan kering dengan cara yang efisien dan murah. Maka kita buat bahan bakarnya air,” sebutnya.

Hasil akhir dari pemusnahan sampah menggunakan alat ini merupakan bubuk yang masih bisa diolah lagi menjadi batako dan atau paving blok. Lama proses pengolahan sampah menjadi batako diperkirakan hanya 60 hingga 120 menit saja. (ref/ADV)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti