JAKARTA – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menuturkan bahwa penularan varian Omicron terbukti lebih tinggi dibanding varian sebelumnya yang tengah mendominasi, Delta.
Bahkan, Menkes Budi memperkirakan angka kasusnya bisa berkali lipat dari puncak kasus varian Delta. Dituturkan Menkes Budi dalam siaran pers PPKM di kanal Youtube Sekretariat Presiden, penularan kasus COVID-19 melonjak seiring dengan timbulnya varian Omicron.
Hal itu terlihat dari tingginya penularan di berbagai negara maju, sehingga hal serupa diprediksi akan terjadi di Indonesia. Negara yang mirip dengan kita, Brasil sekarang juga masih naik di kisaran 190 ribu per hari dibandingkan dengan puncaknya Delta 80 ribu per hari. India sekarang 310 ribu per hari dibandingkan Delta 380 ribu per hari. Jepang 65 ribu per hari sedangkan Delta 25.000 hari,” tutur Menkes Budi, Senin (31/1/2022).
Para pakar pun memprediksi jumlah kasus varian Omicron bisa hingga 3-6 kali lipat dibandingkan varian Delta saat puncak kasus gelombang kedua di pertengahan tahun 2021 lalu. Hal itu ditengarai oleh sifat Omicron yang memang sangat menular dibanding varian sebelumnya.
“Penularannya ini tinggi sekali dan Indonesia pasti mengalami ini. Jika dulu puncaknya kita 50 ribu, tidak perlu waspada, bisa 3 kali di atas puncaknya (kasus varian delta). Perkiraan kami (puncaknya) terjadi di akhir Februari,” kata Menkes.
Kendati begitu, Menkes merasa tak perlu terlalu khawatir selama protokol kesehatan dijalankan. Terlebih, negara lain pun mencapai angka yang serupa dengan penambahan kasus COVID-19 di Tanah Air. (vnc)