spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Puluhan Warga Toraja Desak Apotek Kimia Farma Tunjukkan CCTV Soal Penyebab Tewasnya Bertha

SAMARINDA– Puluhan warga Toraja melakukan aksi demonstrasi di hadapan Apotik Kimia Farma Jl Hidayatullah, Kota Samarinda. Pasalnya, di dalam Apotek Kimia Farma tersebut ditemukan jenazah Bertha Mini Jama, yang pernah dinyatakan hilang pada 31 Januari 2024.

Kedatangan warga Toraja ke Apotik Kimia Farma tersebut, menuntut untuk diperlihatkan bukti dari rekaman CCTV yang ada di apotek terkait meninggalnya Bertha Mini yang dinilai tak wajar.

“Kami datang untuk meminta rekaman CCTV, tetapi mereka (karyawan Apotik Kimia Farma) tidak mau kasih, yang katanya sudah terhapus. Sehingga setelah datang lagi, apotek itu sudah tersegel,” ucap Lusiana Yusuf, Sabtu (16/3/2024).

Lusiana Yusuf membeberkan kronologi hilangnya Bertha Mini, yang berawal pada 31 Januari 2024 yang hendak melakukan kontrol ke rumah sakit bersama dengan suaminya. Kemudian, saat mengantri obat, suaminya pergi membeli air minum, saat kembali Bertha Mini sudah tidak ada di tempat.

Kemudian, suami Bertha bersama kerabatnya mencari keberadaannya, ke berbagai tempat. Bertha yang diketahui beberapa waktu lalu mengidap kelainan kejiwaan, tidak ditemukan. Menurutnya, hal seperti ini tidak biasa dilakukan Bertha, karena biasanya dirinya selalu pulang ke rumah atau ke rumah keluarga. Karena dirasa tidak ditemukan, sehingga pihak keluarga melaporkan kehilangan ke pihak kepolisian.

BACA JUGA :  Tim Pemenangan Irianto Lambrie Kembalikan Formulir Bakal Calon Gubernur ke PPP Kaltim

“Pada tanggal 18 Februari 2024 mendapatkan telepon dari pihak kepolisian tentang penemuan jenazah yang sudah membusuk di gudang Apotek Kimia Farma,” ujarnya.

Mendengar hal itu, pihak keluarga langsung mendatangi ke rumah sakit. Benar, jenazah tersebut adalah Bertha Mini Jama, yang merupakan ASN Kemenag Samarinda berusia 56 tahun, kelahiran Marosson, Kecamatan Kurra, Kabupaten Tana Toraja.

Dikarenakan kematiannya dianggap tidak wajar, pihak keluarga meminta autopsi. Setelah dilakukan autopsi, jenazah Bertha dimakamkan di komplek pemakaman Kristen Mangkupalas Samarinda.

“Tetapi, hasil autopsi tidak diserahkan kepada pihak keluarga hanya dibacakan kepada kepolisian. Katanya tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh Bertha,” beber Lusiana.

Dianggap tidak adanya keadilan, pihak keluarga meminta rekaman CCTV ke Apotek Kimia Farma, agar keluarga yakin meninggalnya Bertha dianggap wajar atau ada yang tidak wajar.

Penulis : Ernita
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.