TENGGARONG – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kutai Kartanegara (Kukar) akan dievaluasi setelah adanya edaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terkait perkembangan kasus Covid-19 yang perlahan bertambah. Satgas Covid-19 Kukar mulai memetaan sekolah yang boleh dan tidak boleh melaksanakan PTM secara penuh.
“Disdikbud Kukar sudah membuat draf SE (surat edaran) bupati. Juga akan disampaikan pada seluruh sekolah di Kukar terkait kebijakan PTM,” ujar Wakil Ketua III Satgas Covid-19 Kukar, Sunggono saat dikonfirmasi mediakaltim.com, Sabtu (12/2/2022).
Selain itu, kebijakan pembatasan PTM ini diambil lantaran masih rendahnya cakupan vaksinasi anak kelompok usia 6-11 tahun dan untuk kelompok lanjut usia (lansia). Berdasarkan data yang dihimpun, vaksinasi dosis anak usia 6-11 di Kukar baru mencapai 31,6 persen. Paling rendah se-Kaltim.
Faktor lain Satgas mengambil kebijakan pembelajaran masa pandemi yaitu karena masih ada masyarakat Kukar yang terkonfirmasi positif dan terus bertambah setiap hari. Termasuk ditemukan siswa dan tenaga pendidik yang positif Covid-19.
“Kebijakannya sudah disusun dan akan segera disosialisasikan ke seluruh sekolah. Insya Senin ini sudah dieksekusi,” lanjut Sunggono.
Terkait penerapan di sekolah-sekolah, saat ini Disdikbud Kukar dibantu masing-masing UPT Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan kecamatan melakukan analisa. Dengan fokus memperhitungkan jumlah siswa dan jumlah ketersediaan kelas di masing-masing sekolah.
Ketika sekolah tersebut memiliki kelas yang mumpuni dan banyak, bisa direkomendasikan untuk PTM 100 persen. Maksimal jumlah siswa per kelas sebanyak 20 siswa. “Pelaksanaannya akan terus dilakukan evaluasi, tergantung dinamika penanganan Covid di daerah,” tutup Sunggono. (afi)