spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Proyek Lanjutan Peningkatan Drainase Kawasan Jalan Diponegoro Capai Rp 28,9 M

TANJUNG REDEB – Lanjutan peningkatan drainase kawasan Jalan Diponegoro dan sekitarnya yang memakan anggaran sebanyak Rp 28,9 miliar. Proyek yang ditarget rampung pada akhir November 2023 mendatang, namun progresnya hingga saat ini belum mencapai 50 persen.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Peningkatan Kawasan Drainase Jalan Diponegoro DPUPR Berau, Muhammad Syahdan Shah menuturkan, peningkatan drainase tersebut dilakukan untuk mengatasi genangan air yang terjadi di beberapa titik di Kecamatan Tanjung Redeb. Seperti di Gang Karomah Jalan Haji Isa III yang sempat tergenang air ketika hujan turun dengan intensitas tinggi.

Adapun panjang penanganan di Jalan Diponegoro tersebut yakni 980 meter. Mulai dari simpang tiga Jalan Diponegoro-Jalan Gunung Panjang hingga Jalan Karang Mulyo. Dikerjakan selama 189 hari atau 6 bulan, sejak 31 Mei 2023 lalu.

“Excavator juga sudah diturunkan semua di tiga titik yang menjadi fokus kami. Yakni Jalan Haji Isa, Murjani dan ujung Karang Mulyo. Di Karang Mulyo sepanjang 300 meter, dengan ukuran 3,5 meter x 2,5 meter,” terangnya Minggu (20/8/2023).

BACA JUGA :  Disorot DPRD, Begini Penjelasan Kadispora Berau Terkait Bonus Atlet

Kegiatan ini sendiri nantinya akan memaksimalkan jaringan pembuangan air atau drainase primer yang terletak disepanjang Jalan Diponegoro hingga Karang Mulyo. Sedangkan saluran pembuangan yang berada di Jalan Haji Isa III dan Jalan Murjani II merupakan saluran pembuangan sekunder.

“Pembangunan ini untuk menangani genangan sebagaimana diketahui, misalnya di Gang Karomah itu selalu tergenang jika waktu-waktu tertentu selama dua tahun terakhir,” jelasnya.

Sehingga, ketika titik-titik genangan yang disebabkan debit air yang tinggi bisa mengalir melalui saluran primer dan tidak tergenang. Dari pembuangan sekunder di Haji Isa 3 dibuang ke pembuangan primer di Diponegoro. Pihaknya akan memperbesar dimensinya sehingga bisa menampung tumpahan tersebut.

Pekerjaan ini di tiga titik berdekatan pada satu proyek, yang nantinya selain memperbesar dimensi drainase juga akan ditutup untuk penataan wilayah juga.

“Fokus utama gorong-gorong karena dimensi yang ada saat ini dinilai kecil untuk meneruskan air,” ujarnya.

Hal ini juga kata Syahdan dikatakan sesuai dengan masterplan saat ini. Apalagi, sebagian wilayah di lokasi masih belum dilakukan pembangunan. Sehingga wilayah resapan masih besar, namun ketika pembangunan telah masif maka wilayah resapan akan semakin berkurang.

BACA JUGA :  Bupati Berau Positif Corona, KPU Tunda Pemeriksaan Kesehatan bagi Muharram

“Apalagi itu wilayah perkotaan sudah pasti nanti akan ada pembangunan artinya debit akan semakin tinggi. Nantinya sistem drainase tertutup juga, sekaligus penataan kawasan jalan,” jelasnya.

Pembuangan sendiri terbagi dua ke Jalan Diponegoro dan Jalan Teuku Umar. Nantinya diharapkan larinya pembuangan akan ke Jalan Diponegoro untuk sebagian besar. Sebab di Jalan Teuku Umar sudah padat. (mnz)

Pewarta: Amnil Izza

Editor : Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.