spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Program Rp 50 Juta Per RT, Upaya Pemkab Kukar Membangun dari Desa

TENGGARONG – Kemajuan suatu daerah yang bermula dari pembangunan desa, menjadi hal tersendiri yang diyakini oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah. Kemajuan desa pasti berpengaruh terhadap kemajuan provinsi. Begitupun seharusnya, pembangunan provinsi tentu akan berpengaruh dengan kemajuan suatu negara.

Bermula dari inilah, bupati Kukar meluncurkan Program Kukar Bebaya, satu dari 23 program dedikasi Kukar Idaman milik Bupati dan Wakil Bupati Kukar, Edi Damansyah dan Rendi Solihin. Yakni melalui Rp 50 juta per RT, menjadi harapan baru bagi desa dan kelurahan di Kukar.

Dana yang disalurkan tidak sekadar angka dalam laporan anggaran, tetapi menjadi darah baru yang menghidupkan kembali semangat gotong royong dan kebersamaan. Di setiap RT, uang ini menjelma menjadi program-program yang nyata. Mulai dari pembangunan infrastruktur sederhana hingga kegiatan sosial yang mempererat hubungan antarwarga.

Bupati Kukar, Edi Damansyah menyadari bahwa program ini merupakan sebuah langkah besar, dengan komitmen dan sinergi dari berbagai pihak. “Saya mengapresiasi peran jajaran kepengurusan RT yang sudah menjalankan program berbasis RT di wilayahnya masing-masing,” ungkap Edi Damansyah.

Baginya, Kukar Bebaya bukan hanya tentang menyediakan dana, tetapi juga tentang memastikan bahwa dana tersebut digunakan dengan bijak untuk membangun kesejahteraan yang berkelanjutan.

Tahun 2024 pun menandai tahun ketiga pelaksanaan program ini, dan Bupati Edi tidak pernah surut dalam mengingatkan pentingnya evaluasi fisik dan pelatihan bagi para pengurus RT.

“Evaluasi fisik sarana prasarana ini penting untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar meningkatkan kualitas kinerja pengurus RT,” tegasnya.

Di antara seluruh keberhasilan yang telah dicapai, yang paling menonjol adalah bagaimana Program Kukar Bebaya telah menumbuhkan kembali rasa tanggung jawab bersama di tingkat paling dasar, yaitu RT. Masyarakat yang sebelumnya mungkin merasa terpinggirkan, kini merasakan bahwa mereka memiliki peran penting dalam pembangunan daerah. Program ini telah berhasil menciptakan model pembangunan yang lebih inklusif, di mana setiap warga merasa dihargai dan memiliki andil dalam membangun masa depan.

Dengan komitmen yang kuat dan dukungan berkelanjutan, Program Kukar Bebaya diharapkan akan terus membawa dampak positif bagi masyarakat Kutai Kartanegara. Desa-desa yang dulu mungkin terabaikan, kini kembali hidup dan berkembang, membawa harapan baru bagi generasi yang akan datang. Program ini adalah bukti bahwa ketika pemerintah dan masyarakat bekerja sama, tak ada yang mustahil untuk dicapai.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menekankan bahwa program ini bukan hanya soal meningkatkan operasional dan sarana prasarana. “Kami ingin memastikan bahwa setiap RT memiliki kapasitas untuk berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan zaman,” ujarnya.

Oleh karena itu, para Pendamping Petugas Desa Kelurahan (Pendekar) Idaman, para ahli yang berdedikasi, dilibatkan dalam proses pendampingan pengurus RT. Untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan lokal.

Efek dari program ini terlihat jelas dalam angka-angka statistik. Pada tahun 2022, alokasi transfer ke desa meningkat sebesar 44 persen, sebuah lonjakan yang mencerminkan betapa seriusnya Pemkab Kukar dalam menjadikan desa sebagai pilar utama pembangunan daerah.

Namun, dibalik angka-angka itu, terdapat kisah-kisah manusiawi yang lebih berarti. Kisah tentang bagaimana dana yang tampaknya sederhana ini telah mengubah kehidupan banyak orang. (Adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti