spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Program Pengembangan Petani Milenial di Berau untuk Regenerasi Sektor Pertanian

TANJUNG REDEB – Keberadaan Petani Milenial dianggap menjadi suatu hal yang penting untuk meningkatkan sektor pertanian di Kabupaten Berau. Dengan pengetahuan dan inovasi yang dimiliki dapat mengubah hasil pertanian menjadi lebih ke depannya.

Untuk itu, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Berau berkomitmen untuk mengembangkan keberadaan petani milenial. Program ini menjadi salah satu prioritas untuk mendorong regenerasi petani di Berau.

Kepala DTPHP, Junaidi mengungkapkan saat ini sudah ada dua kampung yang memiliki petani milenial, yaitu Kampung Sumber Mulya di Kecamatan Talisayan dan Kampung Buyung Buyung di Kecamatan Tabalar.

“Kedua kampung ini perlu pendampingan lebih lanjut agar memiliki gabungan kelompok tani (gapoktan) yang terstruktur dengan baik, baik dari segi administrasi maupun organisasi,” ujarnya.

Junaidi juga menambahkan bahwa dengan adanya gapoktan milenial, produktivitas di sektor pertanian, baik itu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, maupun peternakan, diharapkan dapat terus berkembang.

Keterlibatan kaum milenial dalam bidang pertanian dinilai sebagai harapan baru, mengingat sebagian besar petani saat ini sudah berusia lanjut, yakni rata-rata 50 tahun ke atas.

BACA JUGA :  Serapan Tidak Maksimal, Diskominfo Tunggu Bayar Sewa Bandwidth

“Regenerasi ini sangat penting untuk masa depan pertanian di Berau. Kami juga berencana memperkenalkan metode pertanian modern, seperti yang sudah diterapkan di daerah lain, terutama di Pulau Jawa,” ungkapnya.

Dengan pendekatan modern, produk pertanian diharapkan tidak hanya dikenal oleh masyarakat lokal, tetapi juga oleh pelaku usaha, perhotelan, hingga wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

“Kami akan terus melakukan pembinaan agar petani milenial di Kampung Sumber Mulya dan Buyung Buyung memiliki kelompok tani yang legal dan terorganisir dengan baik,” katanya.

Lebih jauh, Junaidi juga berharap agar sektor pertanian di Berau bisa dikembangkan menjadi agrowisata dengan memanfaatkan keterampilan kaum muda. Dengan begitu, hasil pertanian dapat dipasarkan secara lebih luas dan kompetitif.

“Mudah-mudahan potensi bisnis agrowisata ini bisa dimanfaatkan untuk menyalurkan hasil-hasil pertanian secara lebih luas dan berdaya saing,” tandasnya.

Perlu diketahui, berdasarksn data Badan Pusat Statistik (BPS) Berau dari Sensus Pertanian 2023, jumlah petani milenial di Berau mencapai 9.798 orang, dengan kisaran usia 19-39 tahun. Kecamatan Segah memiliki jumlah petani milenial terbanyak, yaitu 1.141 orang, disusul oleh Talisayan dengan 1.036 orang, dan Sambaliung.

BACA JUGA :  Berau EXPO 2024 Digelar Mulai 25 Agustus, Sewa Tenda UMKM Rp 4 Juta

Pewarta : Muhammad Aril
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img