spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Program Pemberdayaan Masyarakat Mengelola Sampah Mandiri, DLH PPU Berhasil Bentuk 120 BSU

PPU – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Penajam Paser Utara (PPU) bakal terus mengoptimalkan gerakan pemberdayaan masyarakat melalui bank sampah unit (BSU). Program ini kini telah membentuk sekira 120 BSU dan tersebar di 4 kecmatan yang ada di Benuo Taka.

BSU merupakan program yang dioptimalkan sejak 2022 lalu. Gagasan sebagai upaya memaksimalkan pengelolaan sampah sejak dari sumbernya.

Kepala DLH PPU, Tita Deritayati menuturkan BSU yang ada saat ini, menangani berbagai jenis kategori limbah. Upaya ini awalnya dilakukan hanya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menangani sampah.

“Mereka diberikan sosialisasi dan edukasi, bahwa dengan mengelola sampah secara mandiri akan membawa berbagai manfaat,” jelasnya, Jumat (2/6/2023).

Selain turut berperan menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, masyarakat juga dapat mendapatkan manfaat ekonomi dari sampah yang mereka kelola.

Masyarakat yang mengelola BSU ini mendapatkan pemahaman berbagai jenis sampah. Juga diberikan pelatihan khusus bagaimana cara mengelola sampah yang baik dan benar.

Utamanya terkait limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dihasilkan rumah tangga namun bernilai ekonomis. Seperti sampah baterai, kaleng, botol bekas, dan beberapa lagi.

Tita membeberkan kesadaran masyarakat dinilai cukup tinggi dalam menyalurkan sampahnya ke BSU. Pun program ini sejak berjalan diyakini mampu mengurangi timbulan sampah yang ada di tempat pembuangan sampah sementara (TPS) dan tempat pembuangan sampah akhir (TPA) Buluminung.

Selanjutnya, program ini dipastikan Tita akan tetap berjalan hingga di tahun berikutnya. Bahkan dia menargetkan di masing-masing dari 54 kelurahan/desa yang ada di PPU terdapat minimal 2 unit BSU aktif.

“Program ini akan tetap berlanjut tahun ini. Kami menargetkan jumlah terus ditambah hingga di tiap tempat ada BSU yang aktif,” tegas dia.

Lebih lanjut, seiring berjalannya waktu program ini juga terus berkembang. Melihat aktifitas kesadaran masyarakat yang jauh lebih tinggi. Yakni BSU yang ada juga mampu memberikan manfaat ekonomi untuk kegiatan sosial masyarakat.

“Kita punya program lanjutan yang dikolaborasikan dengan BSU. Yaitu menabung sampah dan sedekah sampah. Jadi ada beberapa nasabah kita yang sampahnya tidak untuk ditabung tapi untuk disedekahkan,” ungkap Tita.

Sejak adanya BSU ini, tercatat hasil tabungan di BSU keseluruhan bahkan telah mencapai sekira Rp 20 juta. Dan seluruhnya telah disalurkan untuk kegiatan sosial. (ADV/SBK)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti