SAMARINDA – Setelah menyoroti kurang tepatnya Program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan tambang di Kaltim yang mengalir ke luar Kaltim, kini Pengurus Pusat Ikatan Alumni Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman (Ika Fahutan Unmul) menyoroti konsep pelaksanaan Program Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang dinilai kurang tepat.
Disampaikan Ketua Umum Ika Fahutan Unmul Sarkowi V Zahry bahwa kegiatan dimaksud Program KLHK yang akan melaksanakan kegiatan Pembangunan Sistem Artficial Inteligent Mangrove dan Pusat Sumberdaya Genetik/Plasma Nutfah di Ibukota Negara (IKN).
“Saya baca suratnya. Program tersebut dimulai diskusi teknis di Balikpapan dan kunjungan lapangan ke Penajam Paser Utara pada 21 – 23 Mei 2022. Surat KLHK itu menyebar di grup-grup WA para aktivis lingkungan, NGO, alumni, mahasiswa dan semuanya protes kecewa,” tegas Sarkowi V Zahry yang juga anggota DPRD Provinsi Kaltim ini.
Dikatakan Sarkowi, pada surat KLHK tertanggal 13 Mei 2022 dengan perihal undangan diskusi dan kunjungan lapangan itu, dalam daftar tim akademisi tidak tercantum perguruan tinggi Unmul atau perguruan tinggi yang lain di Kalimantan. Surat yang ditandatangani Sekretaris Jenderal KLHK Dr.Ir. Bambang Hendroyono, MM dan Plh. Direktur Jenderal PDASRH KLHK Ir. Sri Handayaningsih, MSc ini mengejutkan, aneh dan memancing protes.
“Bicara IKN itu kan bicara persoalan bangsa dan negara. Pak Presiden Jokowi berkali kali mengatakan agar sinergi dengan potensi daerah. Nah ini KLHK tidak melibatkan perguruan tinggi di daerah. Seolah perguruan tinggi di Kaltim tak dianggap, tak ditoleh dan tak diperlukan pemikiran serta keterlibatannya. Sementara IKN di Kaltim loh. Apakah ini ada unsur kesengajaan kali ya?,” kata mantan Ketua Senat Mahasiswa Fahutan Unmul dan Ketua Silva Indonesia Mulawarman ini, heran.
Ika Fahutan Unmul, lanjut Sarkowi, akan berkordinasi dengan Ketua Umum Ika Unmul Isran Noor yang juga Gubernur Kaltim untuk membuat surat ke Presiden Jokowi menyampaikan protes ini. Harapannya agar pembangunan IKN di berbagai sektornya antara arahan Presiden ke jajaran di bawahnya itu tidak bias dan searah serta tidak terjadi lagi hal serupa di kemudian hari.
“IKN ini perlu dibangun dengan semangat kebersamaan. Semua pihak, semua perguruan tinggi termasuk yang di lokal Kaltim, masyarakat lokal juga harus terlibat. Itu namanya kearifan lokal. Jangan kearifan lokal hanya jadi jargon,”kata Sarkowi yang mengaku tokoh tokoh masyarakat lokal menyarankan agar persoalan ini disuarakan.
Disinggung soal kepakaran para akademisi di Unmul, Sarkowi mengatakan bahwa sejak awal berdirinya Unmul, sektor kehutanan merupakan konsentrasi perguruan tinggi ini. Kerjasama dengan berbagai negara dilakukan seperti dengan Jepang, Jerman dan negara-negara lain. Para dosen juga banyak yang lulusan luar negeri dan terlibat dalam kerjasama dengan berbagai pihak termasuk lembaga penelitian internasional.
“Guru besar kita juga banyak dan dipercaya pada berbagai kerjasama penelitian. Sejak dulu. Tak hanya Fahutan Unmul, Fakultas lain juga,” ungkapnya sembari menambahkan bahwa rancangan desain pengelolaan mangrove di Delta Mahakam yang dimotori dosen lintas Fakultas di Unmul terpilih sebagai program Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). (mk)
