spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Produksi Semen Kaltim Kapasitas 8 Juta Ton per Tahun Siap Dukung IKN

KALIORANG – Kabupaten Kutai Timur (Kutim), kini menjadi pusat produksi semen yang mampu memenuhi kebutuhan pembangunan di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

PT Kobexindo Cement, yang berlokasi di Desa Selangkau, Kecamatan Kaliorang, telah memulai produksi semen kering baru dengan kapasitas mencapai 8 juta ton per tahun.

Gubernur Kaltim, Isran Noor, mengungkapkan keyakinannya bahwa produksi semen ini akan memadai untuk mendukung pembangunan infrastruktur di IKN.

“Semen dari PT Kobexindo Cement ini sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di IKN,” ujarnya saat meresmikan produksi tahap pertama perusahaan semen tersebut.

Produksi tahap pertama ini sendiri mencapai 4 juta ton per tahun. Semen dengan merek “Singa Merah” ini menjadi semen pertama yang diproduksi di Provinsi Kaltim. Keberadaannya tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi semen di Indonesia, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan memicu pertumbuhan peluang usaha, khususnya bagi UMKM setempat.

Gubernur Isran Noor juga menekankan keterbukaan Provinsi Kaltim dalam menerima investasi di berbagai bidang, termasuk industri semen. “Kami sangat mengharapkan Hongshi Holding Group untuk berinvestasi lebih lanjut di industri lain, seperti industri silikon,” tambahnya.

BACA JUGA :  Warga di 3 Desa di Teluk Pandan Terima Sertifikat Redistribusi Tanah

Investasi ini dianggap penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal, dengan membuka lebih banyak lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Wakil Ketua sekaligus Wakil General Manager Hongshi Holding Group, Guo Qizheng, menyatakan bahwa PT Kobexindo Cement adalah investasi kedua Hongshi di Indonesia, khususnya di Kutai Timur. Total investasi untuk proyek ini mencapai 1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp15,3 triliun.

“Kami akan membangun lini produksi semen dengan kapasitas tahunan 8 juta ton dalam dua tahap, serta dermaga pelabuhan dengan kapasitas berlabuh maksimum 60 ribu ton,” ungkapnya.

Dengan peralatan modern, teknologi terdepan, dan komitmen perlindungan lingkungan kelas utama, proyek ini diharapkan menjadi tonggak baru industri semen di Indonesia. (MK)

Editor: Agus Susanto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img