spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Prioritas Penuhi Kebutuhan Masyarakat, Gubernur Isran: Tidak Ada Kata Terlambat

BALIKPAPAN – Keterbatasan anggaran dan kondisi pandemi, bagi Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor bukan alasan pemerintah tidak memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, seperti sektor kesehatan. “Makanya kita harus prioritaskan. Disiapkanlah yang namanya fasilitas ini (peralatan, Red.), ada fasilitas kemo, ada fasilitas radiasi,” kata Gubernur Isran Noor saat meresmikan Gedung Lavender Pelayanan Kanker Terpadu RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, belum lama ini.

Keberadaan fasilitas kesehatan menurut Gubernur, tidak ada pilihan, harus disiapkan walaupun dengan segala keterbatasan (anggaran). “Kita harus bangun terus, tidak boleh kita patah hati, putus asa, tidak ada kata terlambat dengan keterbatasan atau kekurangan pitis (uang),” sambungnya.

Orang nomor satu Benua Etam ini pun mengakui sejak tahun 2019, Pemerintah Provinsi Kaltim sudah mau bangun fasilitas lengkap di RSUD AW Sjahranie Samarinda. “Tapi karena kondisi, maka tahun ini baru dimulai dibangun,” tambahnya.

Kembali dia mengakui rumah sakit-rumah sakit milik pemerintah daerah di Kaltim ini selain bagus juga memiliki peralatan yang memadai.

Seperti, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AW Sjahranie Samarinda dan RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan (milik pemerintah daerah), termasuk rumah sakit khusus mata, RS SMEC Samarinda.

Juga rumah sakit milik swasta ada yang bagus seperti Rumah Sakit Siloam dan Rumah Sakit Pertamina (milik BUMN). “Apapun yang mau kita lakukan, bisa kita bangun. Tidak ada yang tidak bisa,” tegasnya.

Misalnya, mesin PET/CT Scan untuk mendiagnosa kanker yang hanya ada 3 di Indonesia, yakni dua di Jakarta dimiliki MRCCC Siloam Semanggi dan RS Gading Pluit. “Dan satunya di Samarinda, ada itu. Di Abdul Wahab Sjahranie Samarinda,” ungkapnya.

Baginya, sebuah peralatan sangat canggih berteknologi tinggi meski biaya mahal tetap dibutuhkan, terlebih dengan tingkat akurasi mencapai diatas 80 persen.

“Artinya, meski ada keterbatasan dan biaya mahal, tapi kita punya. Ini tidak lain untuk masyarakat agar tetap sehat dan tidak jauh-jauh berobat keluar Kaltim sampai keluar negeri,” pungkas mantan Bupati Kutai Timur ini. (hms/adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti