PENAJAM – Sebanyak 58 calon jemaah haji asal Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengikuti bimbingan teknis dan manasik haji. Peserta merupakan kloter kedua dari Kalimantan Timur (Kaltim) yang bakal menjalankan ibadah haji.
Pj Sekkab PPU, Tohar mengungkapkan, manasik menjadi bekal pengetahuan terkait tata cara ibadah haji. Harapannya para jemaah dapat menerapkan apa yang diajarkan selama melakukan rangkaian ibadah di tanah suci.
“Ini penting dalam bimbingan manasik haji karena di dalamnya ada pamantapan terkait pemahaman ataupun bekal materi hingga pengetahuan bagi para jemaah. Sehingga niat kita dalam melaksanakan haji dan segala macam rangkaiannya dapat betul-betul terlaksana dengan harapan dapat mencapai haji yang mabrur,” terangnya.
Tak kalah penting, Tohar mengingatkan para jemaah untuk terus menjalin komunikasi dengan ketua pembimbing rombongan. Tujuannya agar segala proses ibadah yang dilaksanakan terus berjalan tanpa ada jamaah yang tertinggal.
Kekhawatiran ini wajar muncul, mengingat banyaknya jemaah yang beribadah di Madinah dan Mekah saat Iduladha. “Calon jemaah harus punya komitmen dan ikuti arahan koordinator pembimbing. Sehingga proses pelaksanaanya nanti dapat berjalan dengan baik, tidak saja pada saat proses ibadah berlangsung, namun saat pemberangkatan hingga pulang ke tanah air,” jelas Tohar.
Arab Saudi memang telah melonggarkan penyelenggaraan haji 1443 Hijriah atau muaim haji tahun 2022. Meski begitu, ada pembatasan kuota global jamaah yakni hanya sebanyak 1.000.000 jemaah dengan kuota Indonesia sebanyak 100.051 jemaah saja. Terdiri atas kuota reguler sebanyak 92.825 jemaah, kuota khusus sebanyak 7.226 jemaah dan kuota petugas sebanyak 1.901 orang.
Adapun syarat yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi terhadap jamaah haji diantaranya
berusia di bawah 65 tahun, sudah vaksin lengkap dan PCR 72 jam sebelum keberangkatan.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) PPU, Nasruddin menjelaskan pada 2022 ini calon jamaah haji PPU yang diberangkatkan tidak lengkap
dari jumlah yang terdaftar berangkat 60 jamaah.
Namun ada mutasi pemberangkatan dua calon jamaah ke Jawa Timur dan Kalimantan Selatan. Sehingga yang akan diberangkatan dari PPU menjadi 58 orang, di mana pria sebanyak 23 dan perempuan 35 orang.
Lewat manasik haji ini, diharapkan dapat menjadi pedoman calon jamaah dalam menunaikan seluruh tahapan ibadah haji.
“Kegiatan manasik ini sangat penting sekali bagi jamaah karena menunjang wawasan, keterampilan serta ilmu pengetahuan yang berkaitan ibadah haji selama proses pelaksanaan nanti oleh para jemaah,” pungkasnya. (sbk)