PENAJAM – Program 1.000 sapi di Penajam Paser Utara (PPU) juga memiliki potensi lain, selain menghasilkan daging. Potensi itu menghasilkan bahan baku pupuk organik, dengan kapasitas mencapai 10 ton per hari.
Dinas Pertanian (Distan) PPU, menyatakan ada dampak positif lain dari program 1.000 ekor sapi yang dijalankan di Kecamatan Babulu. Sapi yang diternak di 5 desa di PPU itu dari perhitungan juga mampu menghasilkan kotoran yang bernilai ekonomis.
“Dari seribu ekor sapi akan menghasilkan bahan baku pupuk organik 10 ton per hari,” ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten PPU Arief Murdyatno, Rabu (18/5/2022).
Mengingat besarnya peluang bisnis tersebut, pihaknya telah menyiapkan pelatihan pengolahan pupuk organik dari kotoran hewan. Pelatihan nantinya melibatkan kelompok ternak setempat.
Alasannya, lanjut Arief, penerima bantuan sapi berada dalam satu kawasan, maka dalam penanganannya lebih mudah dan lebih efektif. Sehingga ia optimistis pengembangannya akan cepat berhasil mulai dari peternakan, budi daya pakan ternak, hingga pengelolaan pupuk organik cair maupun padat. Adapun 5 desa itu ialah Desa Labangka Barat, Gunung Intan, Gunung Makmur, Gunung Mulia, dan Desa Babulu Darat.
“Kelompok ternak penerima bantuan seribu ekor sapi dari Kementerian Pertanian itu, berada dalam satu kawasan di Kecamatan Babulu yang tersebar di lima desa, jadi lebih efektif efisien ada di sana. Pelatihan rencananya digelar pekan ini,” jelasnya.
Arief menambahkan, pengolahan pupuk organik merupakan peluang bisnis. Oleh karenanya, harus juga ditangkap oleh peternak agar mereka memperoleh keuntungan lebih, bukan sekadar memperoleh keuntungan dari penjualan sapi dari hasil pengembangan maupun penggemukkan.
Selain itu, PPU juga dikenal merupakan kawasan pertanian dan perkebunan. Jadi, pangsa pasar penjualan pupuk organik akan mampu meningkatkan produktivitas tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan minimal untuk skala lokal PPU.
Ia juga mengatakan, potensi 10 ton bahan baku pupuk organik ini belum termasuk sapi lain yang sebelumnya telah dipelihara peternak. Yakni di seluruh Kabupaten PPU ada sekitar 16 ribu sapi baik sapi untuk pengembangan maupun penggemukkan.
Lebih lanjut, Arief menyebutkan, pelatihan akan diisi narasumber dari pihak yang kompeten dan berpengalaman, yakni Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Kaltim dan dari CV Affluence.
“Ada empat materi yang akan dilatih ke peternak dalam pelatihan yang dimulai Kamis mendatang, yakni pelatihan budidaya hijauan pakan ternak, pembuatan pakan tambahan atau konsentrat, teknologi pakan ternak, dan pengelolaan kotoran ternak menjadi pupuk organik,” tutup Arief. (sbk)