Sub-Koordinator Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMP, Disdikbud Kukar, Kusrani mengatakan mengatakan tiap tahun Kukar masih mengalami kendala jaringan internet untuk proses pendaftaran PPDB secara online. Perbaikan demi perbaikan katanya, masih dikebut kurang lebih 3 pekan menjelang dimulainya pendaftaran secara online.
Dia juga menjelaskan, Disdikbud tidak mewajibkan seluruh sekolah melaksanakan PPDB secara online, karena masih ada beberapa wilayah di Kukar yang blankspot. Namun Disdikbud tetap menargetkan seluruh SMP bisa melaksanakan PPDB online.
“Selain itu, keterbatasan masyarakat kita yang tidak memahami pendaftaran secara online,” lanjut Kusrani kepada Media Kaltim.
Disdikbud jelasnya, melakukan perbaikan sistem pendaftaran PPDB online, dengan memperbaharui aplikasi bersama Diskominfo Kukar. Berbeda dengan tahun lalu, kini dalam aplikasi pendaftaran PPDB online, selain titik koordinat juga dimasukkan RT-RT yang masuk zonasi sekolah bersangkutan. Sehingga calon pendaftar, sudah mengetahui sekolah mana yang bisa dijangkau RT tempat mereka berdomisili.
“Aplikasi kita sudah selesai dan akan disimulasikan (pelaksanaan) PPDB-nya, mendekati tanggal 27 Juni akan memanggil operator sekolah, apa yang kita simulasikan akan disampaikan,” lanjut Kusrani.
Sementara itu, Sub-Koordinator Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SD Disdikbud Kukar, Patahangi, memastikan baru 18 sekolah yang berada di Kecamatan Tenggarong, Loa Kulu, Muara Badak dan Loa Janan saja yang akan melaksanakan PPDB secara online. Selebihnya masih menerapkan PPDB secara offline.
Karena banyaknya SD yang berada di pedesaan, jauh dari lokasi yang memilik jaringan internet, sehingga tidak bisa dipaksakan menggunakan sistem PPDB online, seperti SD-SD di kecamatan dan kota. “(Sistem online) tapi itu terbatas yang tidak blankspot, sudah kita sosialisasikan kemarin,” ujar Patahangi. (afi)
