SANGATTA – Potensi pertanian dan perkebunan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), khususnya di Daerah Pemilihan (Dapil) II yang meliputi Kecamatan Sangatta Selatan, Bengalon, Rantau Pulung, dan Teluk Pandan, masih belum dikelola dengan maksimal. Hal ini menjadi perhatian khusus Anggota DPRD Kutim periode 2024-2025, Yusri Yusuf, yang melihat bahwa sumber daya alam (SDA) yang dimiliki daerah tersebut sebenarnya sangat potensial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam pernyataannya, Yusri Yusuf, politikus Partai Demokrat yang lahir di Sangatta pada 30 Juli 1981 itu, menegaskan bahwa Kutim memiliki lahan pertanian dan perkebunan yang luas dan subur, namun pengelolaannya belum optimal. Ia menyoroti kurangnya perhatian terhadap sektor ini, terutama dalam hal dukungan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh para petani.
“Kita punya banyak SDA yang baik, namun belum terkelola dengan baik,” ungkap Yusri di Gedung DPRD Kutim, Kamis (15/6/2024).
“Potensi pertanian dan perkebunan di Dapil II sangat besar, tapi sayangnya, petani masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan alat pertanian hingga kurangnya akses terhadap pupuk dan bibit berkualitas,” imbuhnya.
Yusri merasa memiliki tanggung jawab untuk membantu masyarakat Kutim, khususnya para petani, dalam mengembangkan potensi daerah mereka. Ia menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah, baik dalam bentuk bantuan pupuk, alat dan mesin pertanian (alsintan), hingga bibit unggul yang bisa meningkatkan hasil panen.
“Para petani membutuhkan sentuhan pemerintah, seperti bantuan pupuk, alsintan, dan bibit yang berkualitas agar mereka bisa mengelola lahan mereka secara lebih efektif,” ujar Yusri.
Ia juga menggarisbawahi bahwa pengembangan sektor pertanian dan perkebunan tidak hanya akan meningkatkan taraf hidup petani, tetapi juga berkontribusi terhadap perekonomian daerah secara keseluruhan. Oleh karena itu, Yusri berkomitmen untuk terus mendorong kebijakan-kebijakan yang pro-petani dan mendukung pengembangan pertanian serta perkebunan di Dapil II.
“Jika potensi pertanian dan perkebunan kita bisa dikelola dengan baik, maka ini akan menjadi salah satu pilar utama dalam perekonomian Kutim. Saya berharap pemerintah bisa lebih aktif dalam memberikan dukungan kepada petani kita,” tambahnya.
Dengan perhatian yang besar terhadap sektor pertanian dan perkebunan ini, Yusri Yusuf berharap Kutim dapat menjadi daerah yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan dan menjadi salah satu penopang utama ketahanan pangan di Kaltim Ia yakin, dengan dukungan yang tepat, petani di Kutim akan mampu mengoptimalkan potensi lahan mereka dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan daerah.(Rkt/Adv)