TENGGARONG – Unit Reskrim dan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kutai Kartanegara (Kukar) memeriksa 5 saksi kasus dugaan pencabulan oknum pendidik terhadap santriwati di salah satu lembaga pendidikan keagamaan di Kecamatan Tenggarong.
Pemeriksaan saksi ini akan menentukan status terduga pelaku atau terlapor.
Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satreskrim Polres Kukar, Iptu M Anton Masruri mengatakan gelar perkara kasus dugaan pencabulan pada anak dibawah umur itu akan dilaksanakan Polres Kukar, Senin (14/2/2022)pekan depan.
Setelah penyidik mengumpulkan seluruh keterangan yang diperlukan. “Akan segera dilakukan gelar perkara,” ujar Anton saat ditemui di ruangannya, Jumat (11/2/2022).
Anton juga memastikan, terduga pelaku saat ini masih berada di Tenggarong. Memastikan terduga pelaku tidak melarikan diri, Polres Kukar terus melakukan pengawasan. Terduga pelaku katanya, melakukan wajib lapor ke Unit PPA Reskrim Polres Kukar tiap hari Senin dan Kamis.
Terduga pelaku berpotensi terancam pasal tindak pidana pencabulan dibawah umur. Penyelidikan ini berdasarkan hasil laporan orangtua korban, yang tidak terima anaknya diperlakukan dicabuli pelaku, bahkan sampai hamil.
Sebelumnya diberitakan, terduga pelaku sudah melakukan nikah siri dengan korban, tanpa persetujuan orangtua korban. Orangtua korban tidak terima. Ada dugaan pernikahan itu hanya strategi pelaku untuk menghindari gugatan hukum.
Saat dilakukan visum untuk proses penyelidikan dan pengumpulan barang bukti, ternyata korban diketahui sedang hamil muda. Sehingga korban dan keluarganya semakin tertekan secara psikis.
Anton mengimbau, orangtua ataupun santri dan santriwati yang mendapatkan perlakuan serupa agar segera melaporkan kepada pihak yang berwajib. Ia memastikan perbuatan ini murni dilakukan oleh oknum pendidik. (afi)
