BALIKPAPAN – Jelang tahun Pemilu 2024 biasanya akan banyak bersebaran berita tidak benar alias hoax. Baik itu di media sosial ataupun pesan singkat.
Untuk itu, Polda Kaltim sejak dini telah berupaya untuk mengantisipasi beredarnya berita-berita hoax tersebut agar suhu perpolitikan di Kaltim tetap bisa terkendali.
“Bisa saja memanas dan berpotensi mengganggu keamanan serta ketertiban masyarakat,” ujar Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yusuf Sutejo, Jumat (10/3/2023).
Lebih lanjut Yusuf menjelaskan, penyebaran berita hoaks dan ujaran kebencian ini perlu diantisipasi lantaran sudah terjadi pada Pemilu di tahun-tahun sebelumnya.
Dalam konteks menyambut Pemilu, Yusuf menilai hoaks dan ujaran kebencian dilatarbelakangi tujuan politis yang tidak baik.
“Sehingga menyebabkan demokrasi yang tidak sehat dan merusak persatuan-kesatuan bangsa,” jelasnya.
Untuk itu perlu adanya upaya pengelolaan media sosial dan tata kelola komunikasi publik yang dirasa sangat penting dalam gelaran Pemilu 2024 mendatang.
“Dengan tanpa hoaks dan ujaran kebencian, Pemilu diharapkan dapat berjalan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil serta dalam situasi yang damai dan kondusif,” tutup Yusuf. (Bom)
