SAMARINDA – Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik, menyanjung Isran Noor sebagai pemimpin sejati. Ia pun berkomitmen untuk melanjutkan raihan-raihan yang telah diraih Isran- Hadi termasuk tidak memberhentikan pegawai di Pemerintahan Kaltim.
Dalam sambutannya, Akmal Malik mengatakan dirinya harus membacakan sambutan menggunakan naskah, karena dirinya adalah birokrat yang ditunjuk oleh Presiden. Berbeda dengan Isran yang tanpa teks pidato karena merupakan pemimpin sejati yang dipilih masyarakat.
“Mohon maaf Pak Isran saya harus menggunakan pidato, bedanya birokrat dengan pemimpin sejati seperti itu. Kalau pemimpin sejati itu tidak seperti saya pak, hati – hati sekali harus berpidato karena beliau rill dipilih masyarakat kalau saya ditunjuk oleh Presiden jadi saya harus berhati-hati karena saya membawa nama pak menteri jadi mohon maaf saya harus membawa kertas untuk membawa apa yang harus saya sampaikan,” jelas Akmal Malik.
Di bawah kepemimpinan Isran -Hadi, sebut Akmal Malik, Kaltim meraih sejumlah prestasi mulai dari pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) hingga memastikan Ibu Kota Negara (IKN) hadir di Kaltim. Untuk itu ia berkomitmen untuk mempertahankan dan melanjutkan apa raihan Kaltim di era Isran -Hadi.
“Saya biasa membuat kebjiakan. Menjadi seorang eksekutor sangat tidak mudah memiliki aktor seperti Pak Isran ini tidak semua daerah bisa. Kaltim itu beruntung punya Pak Isran- Hadi dalam mengolah sistem. Ketika aktornya bagus, regulasinya buruk sekalipun sistemnya pasti akan bagus,” sanjungnya.
Akmal mengaku Kaltim menjadi “rebutan” karena raihan prestasinya. Di masa jabatannya yang kurang lebih mencapai satu tahun kelak, ia akan manfaatkan untuk belajar untuk membuat kebijakan yang lebih relevan bila kembali bekerja di Kemendagri.
Selain berkomitmen untuk mempertahakan raihan yang telah di raih Isran-Hadi, ia juga berjanji untuk tidak mencopot pegawai di Pemerintahan Provinsi Kaltim sebagaimana yang dipesankan Isran Noor.
“Sekali lagi saya sepakat dengan Pak Isran, ini bukan kami datang untuk berhentikan itu tidak ada. Sekali lagi bos aman tekendali. Cuma kalau melanggar bukan saya tapi aturan,” pungkasnya.
Pewarta : Andi Desky
Editor : Nicha Ratnasari
