PPU – Pj Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Babulu 2024, Senin (5/2/2024). Ia menekankan dalam agenda ini, seluruh peserta agar dapat berperan aktif dalam memberikan perhatian penuh terhadap permasalahan yang terjadi di wilayah kawasan pertanian Kaltim ini.
Kegiatan ini juga dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025 di Gedung Serba Guna Kecamatan Babulu. Lewat Musrenbang ini, utamanya untuk menjaring permasalahan-permasalahan pembangunan secara lebih komprehensif.
Yang kemudian, yang terungkapkan selanjutnya dapat dicermati. Serta mendapatkan usulan-usulan rencana kegiatan dan disesuaikan dengan prioritas pembangunan hingga 2025.
“Saya minta kepada seluruh peserta Musrenbang kecamatan ini untuk berperan aktif dalam memberikan informasi dan perhatian penuh terhadap permasalahan yang terjadi. Segera tentukan skala prioritas pembangunan yang akan dikerjakan di wilayah kecamatan Babulu ini,” ujarnya.
Sekadar informasi, Kecamatan Babulu sesuai data memilki jumlah penduduk sekira 39.921 jiwa. Bila mengacu pada luas wilayah daratannya yang seluas 399,45 kilometer persegi, maka tingkat kepadatan penduduk di Babulu sebesar 99,93 jiwa per kilometer persegi. Hal ini tergolong ke dalam tingkat kepadatan rendah.
Melihat itu, Makmur menilai sektor pertanian merupakan salah satu yang bisa diprioritas. Sejalan juga, wilayah Babulu yang selama ini memang merupakan lumbung pangan lokal Kaltim.
Sehingga potensi sektor pertanian yang menjadi potensi utama wilayah itu harus mendapat perhatian serius untuk dikembangkan. Khususnya pada infrastruktur pendukung pertanian.
“Oleh karena itu, saya terus berusaha untuk mengoptimalkan potensi pertanian Kecamatan Babulu. Dengan menjalin komunikasi dan koordinasi serius dengan seluruh sektor.”
“Khususnya upaya percepatan pembangunan Bendung Gerak Telake dan bendungan lambakan beserta jaringan irigasinya sebagai infrastruktur utama pengairan lahan sawah di Kecamatan Babulu,” sebutnya.
Selain upaya jangka panjang itu, lanjut Makmur, ada upaya jangka pendek yang telah dilakukan. Yakni melalui komunikasi terkait adanya rencana pembangunan sumur bor oleh Pemprov Kaltim yang diharapkan dapat mendukung sistem pengairan lahan sawah.
Di sektor lainnya, masih ada potensi lain yang masih dapat dikembangkan, yakni sektor pariwisata. Sebab, di Babulu juga memiliki beberapa destinasi pariwisata. Seperti Wisata Sawah di Desa Gunung Mulia, Wisata Mangrove dan Wisata Susur Sungai di Desa Babulu Laut, hingga destinasi goa dan air terjun yang belum terfasilitasi dengan baik.
Potensi wisata tersebut, ungkap Makmur, dapat menjadi peluang alternatif untuk mengembangkan ekonomi masyarakat. Makanya hal ini juga harus termasuk dalam pembangunan yang perlu dilakukan. Dengan mendukung infrastruktur dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di bidang pariwisata.
Beberapa hal lain yang memerlukan perhatian serius untuk ditingkatkan juga turut diungkapkan Makmur. Mulai dari sisi sarana dan prasarana dasar pelayanan publik lainnya yang perlu diperhatikan untuk ditingkatkan.
Lalu cakupan pelayanan air bersih, peningkatan kualitas jalan dan jembatan serta infrastruktur pendidikan dan kesehatan. Semua itu nantinya juga bermuara pada meningkatkan kesejahteraan untuk menurunkan angka kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
“Kita semua patut bersyukur karena berdasarkan Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) tahun 2023 seluruh desa di kecamatan Babulu telah tergolong dalam desa tahan pangan yang termasuk dalam Prioritas empat hingga Prioritas 6, di mana semakin tinggi golongan prioritasnya menandakan semakin tahan pangan wilayah tersebut,” tutup Makmur. (ADV/RLS/SBK)