TENGGARONG – Sektor pariwisata dan perhotelan diharapkan bisa mendapatkan tuah kedatangan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dimana letaknya di sebagian Kutai Kartanegara (Kukar), yakni di sebagian Kecamatan Samboja. Setidaknya Kukar bisa ketiban rezeki, menjadi daerah kunjungan wisata warga IKN kelak.
Seperti yang disampaikan Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kukar, Hariyanto. Namun untuk menyambut peluang besar tersebut, pelaku pariwisata dan perhotelan harus berani ambil tantangan. Yakni bagaimana meningkatkan pemasaran wisata di Kukar, seperti brand, produk, dan pelanggan itu sendiri.
“Yang diharapkan atas pembangunan IKN akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kaltim, khususnya Kukar,” jelas Hariyanto.
Para pelaku pariwisata dan perhotelan pun harus jeli, melihat peluang dari wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Ia mengatakan wisatawan lokal lebih tertarik kepada produk wisata bernuansa buatan dan modern. Sebaliknya, wisatawan asing lebih tertarik ke wisata alamnya. Serta kearifan lokal suatu daerah. Peluang inilah yang harus diambil pelaku pariwisata dan perhotelan di Kukar.
Tentu dengan banyak wisatawan ke Kukar, akan berdampak luas ke sektor lainnya. Seperti sektor pertanian, perkebunan dan kerajinan. Sehingga ia optimistis UMKM di Kukar akan semakin menggeliat dan dinamis.
“Perlu disiapkan segera, daya dukung wisata unggulan, kualitas dan fasilitas destinasi, sarana transportasi yang terkoneksi, fasilitas hotel, dan oleh-oleh khasnya,” lanjut pria yang juga menjabat Ketua Asosiasi Marketing Indonesia Kukar ini.
Diketahui, pada 2022 kunjungan wisatawan ke Kaltim meningkat hingga 2,5 juta kunjungan, dari target 2 juta kunjungan. Tentu target ini akan terus ditingkatkan, dan secara tidak langsung akan ikut berdampak pada kunjungan wisatawan ke Kukar saat IKN kelak berdiri. (afi)
