SAMARINDA – Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Ahmad Muzakkir menghimbau kepada para petani milenial untuk memanfaatkan bantuan bibit tanaman yang disediakan oleh pemerintah. Menurutnya, hal ini bertujuan untuk menarik minat petani muda di bidang perkebunan.
“Jadi tidak hanya kegiatan kerja di media saja, kalau bisa jadi pekebun. Tapi dengan catatan harus memiliki lahan dan akta pendirian kelompok tani,” ujar Ahmad Muzakkir saat berdialog dengan media saat konfrensi pers di Samarinda, Jumat.
Ia menjelaskan, menjadi pekebun saat ini lebih mudah karena pemerintah akan memberikan bibit, benih, penyuluhan, bahkan peralatan. Syaratnya, petani harus memiliki lahan yang legal, kelompok tani yang terdaftar, dan proposal yang bisa diajukan.
“Ini adalah bentuk akselerasi kita untuk memfasilitasi pekebun milenial yang bisa mendapatkan bantuan melalui itu. Tetapi fokusnya masih sampai dengan saat ini masih kepada tujuh komoditas yang ada,” katanya.
Tujuh komoditas yang dimaksud adalah kelapa sawit, karet, kakao, kopi, kelapa, lada, dan tebu. Ahmad Muzakkir menambahkan, ada beberapa contoh petani milenial yang berhasil mengembangkan produk unggulan dari komoditas perkebunan.
“Salah satu contoh binaan kita di Kabupaten Pasir itu membuat briket dari batok kelapa dan itu sudah siap memasuki pasar ekspor. Mereka sudah ada gabungan pengusaha ekspor. Di Samarinda itu ada yang buat barang itu menjadi souvenir dan itu suatu hal yang sangat prospek untuk kita lakukan,” tuturnya.
Ia berharap, dengan adanya bantuan dan pendampingan dari pemerintah, para petani milenial bisa meningkatkan kesejahteraan dan kontribusi mereka di sektor perkebunan. (Han)
Pewarta : Hanafi
Editor : Nicha R
