spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Persiapan Sambut Tamu ke IKN, Pemandu Wisata PPU Ikut Sertifikasi 

PENAJAM – Himpunan Pramuwisata Indonesia Penajam Paser Utara (HPI PPU) tak mau terus kalah bersaing dengan pemandu luar daerah. Maka dari itu, sebanyak 8 anggota terpilihnya dikirim untuk mengikuti uji sertifikasi di Balikpapan, Senin (4/7/2022).

Ketua HPI PPU, Muhammad Agung Khisbullah mengatakan, kapasitas pemandu wisata di derahnya memang perlu terus ditingkatkan. Mengingat banyaknya destinasi wisata yang makin tersohor seiring ditunjuk PPU sebagai lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Beberapa anggota pilihan didelegasikan untuk mengikuti sertifikasi. Dengan tujuan dapat mengakomodasi wisatawan banyak datang ke PPU, agar mereka juga bisa bekerja secara profesional,” ucapnya.

Selain dirinya, yang menjadi perwakilan PPU ada Febri Adi Prasetio, Aldi Ramadani, Andika Agus Yudhistira, Azzahra Miftah Sa’idah, Kasiyono dan Novian Sulistya Saputra serta Jamaludin. Dalam uji kompetensi profesi pemandu ini, mereka akan diberikan pelatihan tentang kode etik, karakteristik, dan edukasi lainnya bagaimana menjalankan profesi kepramuwisataan secara profesional.

Kegiatan ini diprakarsai Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, bekerjasama dengan Komisi X DPR RI, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Anging Mammiri dan DPD HPI Kaltim. Agenda ini diikuti sekira 50 peserta calon pemandu dari beberapa daerah di Kaltim.

BACA JUGA :  Jadi Kepala Otorita IKN, Inilah Harta dan Riwayat Pendidikan Bambang Susantono

Agung menyebutkan, langkah ini wujud keseriusan HPI PPU sebagai organisasi profesi pramuwisata dalam membangun pariwisata PPU. Dengan hadirnya IKN, sambungnya, percepatan di bidang pariwisata tentu sangatlah penting dan paling utama bagi pemandu wisata.

“Sertifikasi sebagai bentuk pengakuan negara terhadap sebuah profesi kepemanduan, sehingga hal tersebut bisa disebut sakral,” tegasnya.

Agung mengharapkan, pelatihan ini dapat mencegah munculnya praktik-praktik negatif dari pemandu wisata yang berdampak buruk terhadap citra pariwisata PPU. Disebutkan pula, saat ini jumlah pemandu wisata di PPU ada sekira 22 orang, dan diperkirakan akan terus bertambah.

Penanbahan jumlah tersebut,  diiringi tuntutan kualitas pelayanan yang semakin baik. Apalagi kini persaingan pemandu wisata  bukan hanya tingkat lokal saja, melainkan secara global.

“Sehingga kita tidak boleh tertinggal terutama kualitas pelayanannya. PPU perlu memiliki pemandu yang berlisensi karena sudah ribuan wisatawan masuk ke PPU. Kita tidak bisa hanya jadi penonton,” pungkas Agung. (sbk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img